Oleh: Wina Armada Sukardi
Wartawan dan advokat senior serta Dewan Pakar Pengurus Pusat Muhammadiyah.
IPOL.ID – Pandemi covid-19, hamba hampir setiap minggu keluar kota (Jakarta). Biasanya, rata-rata seminggu dua kali. Ada saja urusannya untuk ke luar kota. Untuk pelatihan, ceramah, jadi ahli (di polisi atau pengadilan), menjadi advokat di pengadilan, rapat kerja, seminar, mengajar dan sebagainya. Ruang lingkup aktivitas hamba yang luas, membuat bidang kegiatan hamba juga beragam.
Misalnya lantaran hamba konseptor untuk pembuatan Standar Kompetensi Wartawan, dan berbagai standar atau pedoman Dewan Pers lainnya, Pendidikan Ahli Dewan Pers, hukum pers, advokat, dosen, kebudayaan, dan sebagai dan sebagainya, sehingga memungkinkan memberikan materinya dari pelbagai bidang. Makanya hamba kala itu sangat sibuk keliling Indonesia.
Biasanya kalau ke luar kota, hamba oleh panitia diinapkan di hotel. Di tempatkan di hotel jenis apapun juga, hamba tidak pernah mengeluh.
Persoalannya, ternyata, kalau berada di hotel, info tentang mesjid terdekat yang mengadakan sholat subuh, tak ada sama sekali. Hampir di semua hotel yang hamba tempati memang terdapat musholah, tapi ketika disambangi, sama sekali tak ada kegiatan sholat subuh disana. Informasinya pun tak ada. Juga di bulan puasa.