IPOL.ID – Hasil pemeriksaan yang telah rampung dilakukan tim dokter forensik Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Jenazah Mustofa, 60, pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) diserahkan polisi ke pihak keluarga, Selasa (9/5) malam.
Penyerahan itu dilakukan di ruang Instalasi Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, tempat jenazah Mustofa diautopsi dalam memastikan penyebab tewasnya.
Dikatakan Kasubdit Yan DVI RS Polri Kramat Jati, AKBP Nugroho Lelono bahwa dalam proses penyerahan itu, pihaknya terlebih dahulu menyerahkan ke penyidik yang menangani kasusnya, kemudian ke keluarga.
“Sudah diserahkan kepada penyidik. Penyidik sudah menyerahkan (jenazah) kepada pihak keluarga. Jadi satu rangkaian,” kata Nugroho pada wartawan, Selasa (9/5) malam.
Pihak RS Polri Kramat Jati menjelaskan mengenai jenazah Mustofa baru diserahkan malam ini. Karena pihaknya perlu mendapat persetujuan dari penyidik yang menangani perkara.
Karena saat tiba di RS Polri Kramat Jati jenazah dibawa penyidik, dan proses autopsi serta uji laboratorium patologi anatomi dilakukan atas permintaan penyidik.
“Setelah hasil pemeriksaannya dinyatakan selesai dan keluarga sudah dihubungi penyidik ya kita serahkan. Jadi kita menyerahkan seizin penyidik, tidak bisa semau-maunya,” ujarnya.
Sementara, peti jenazah Mustofa dibawa keluar dari ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati sekitar pukul 21.16 WIB, kemudian dibawa pihak keluarga dengan mobil jenazah.
Merujuk informasi pihak keluarga saat penyerahan jenazah di RS Polri Kramat Jati, Nugroho menambahkan, jenazah Mustofa akan langsung dibawa ke Lampung untuk dimakamkan.
Selain jenazah, tim dokter forensik turut menyerahkan properti atau barang pribadi yang melekat saat jasad Mustopa dibawa ke RS Polri Kramat Jati kepada pihak keluarga.
“Sudah kita serahkan sedangkan sebagian sudah dipegang penyidik barbuk (barang bukti) lainnya, yang hanya melekat pada tubuh,” tuturnya.
Sebelumnya, berdasar hasil autopsi dan uji laboratorium patologi anatomi yang dilakukan RS Polri Kramat Jati menyatakan bahwa penyebab tewasnya karena serangan jantung dan diketahui infeksi paru-paru diderita turut mempengaruhi penyebab Mustofa meninggal. (Joesvicar Iqbal)