IPOL.ID-Hasil survei Litbang Kompas yang menempatkan PKS tidak lolos DPR RI. Karena survei tersebut menunjukan partai berbasis dawah itu tidak memenuhi ambang batas parliamentary threshold (PT) 4%.
Demi mendongkrak suara, PKS pun bakal mengandalkan bacapresnya, Anies Baswedan dan struktur partai.
Hal itu diungkapkan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera. Dia mengakui, hasil survei tersebut akan dijadikan cermin dan cambuk bagi partainya.
“Untuk meningkatkan elektabilitas jelang Pemilu 2024, PKS menguatkan branding partainya dengan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan. Ditambah dengan kekuatan bacaleg yang sudah didaftarkan,” katanya.
Mardani berharap langkah-langkah tersebut mampu mendongkrak elektabilitas PKS pada survei selanjutnya.”Allhamdulillah beragam acara dan kegiatan bersama Mas Anies terus kita lakukan. Plus kita sudah mendaftarkan daftar caleg di seluruh tingkatan. In sha Allah survei berikutnya akan ada peningkatan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Litbang Kompas merilis survei nasional terbaru terkait elektabilitas 18 partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024.
Survei dilakukan Litbang Kompas selama periode 29 April-10 Mei 2023 dengan melibatkan 1.200 responden dari 38 provinsi di Indonesia.
Survei ini menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Margin of error dari survei ini kurang lebih 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana sehingga kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
Hasilnya, dari 18 partai peserta Pemilu 2024, hanya 6 partai yang memiliki elektabilitas suara di atas ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) 4%. Sementara 12 parpol lainnya di bawah PT.
Adapun 6 parpol yang diprediksi melenggang ke Senayan berdasarkan survei Litbang Kompas, yakni PDIP 23,3 persen, Gerindra 18,6 persen, Demokrat 8 persen, Golkar 7,3 persen, NasDem 6,3 persen, dan PKB 5,5 persen.
Sementara 12 parpol yang diprediksi tidak lolos ke parlemen, yaitu PKS 3,8 persen, PAN 3,2 persen, Perindo 3,1 persen, PPP 2,9 persen, Parta Hanura 0,6 persen, dan PBB 0,4 persen.
Kemudian PSI, Partai Gelora, Partai Buruh masing-masing mendapat suara 0,3 persen, Partai Garuda 0,2 persen, Partai Ummat 0,1 persen, dan PKN 0,0 persen.(Sofian)