IPOL.ID – Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar meminta masyarakat tidak berspekulasi atas insiden penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.
Spekulasi tersebut, kata dia, tidak diperlukan sebelum ada pengumuman resmi dari kepolisian.
Terutama agar tidak mengaitkan dengan terorisme sebelum ada penjelasan dari polisi.
“Itu tugas Kepolisian untuk mengusutnya, apakah ada kaitannya dengan jaringan teroris atau bukan. Namun yang jelas ini tindakan berbahaya dan harus diusut tuntas,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/5).
Karena itu, ia meminta aparat berwenang untuk mengusut tuntas. Dirinya khawatir apabila kejadian ini tidak diusut secara tuntas, maka bisa menjadi preseden dan menimbulkan kecurigaan dari masyarakat dan umat muslim secara khusus.
”Kasus penembakan ke Kantor MUI ini harus menjadi perhatian serius karena ini sangat membahayakan. Kasus ini harus diusut tuntas sehingga bisa terungkap apa motif dari aksi penembakan tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya, penembakan di Gedung MUI Pusat, Jakarta, terjadi pada Selasa siang, sekitar pukul 11.30 WIB. Pelaku menggunakan senjata jenis airsoft gun dan mengakibatkan kaca pintu masuk Gedung MUI Pusat tersebut pecah.
Wakil Sekjen MUI Bidang Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa Arif Fahrudin mengatakan penembakan tersebut mengakibatkan dua orang staf MUI Pusat mengalami luka-luka karena terkena serpihan kaca dan gesekan peluru.
Berdasarkan keterangan Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Amirsyah Tambunan, kedua korban adalah Keamanan MUI Bambang Nugraha dan Tri. (Far)