IPOL.ID – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengajak seluruh dokter Indonesia tidak hanya menjadi agent of treatment, namun harus mampu menularkan nilai profesi dan kecendikiawanannya sebagai agent of change di tengah gempuran narasi yang nirfakta.
Edukasi yang konsisten dan pelayanan yang berkesinambungan, akan menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, sehat dan sejahtera sehingga mampu bersama memecahkan berbagai masalah.
Demikian Ketua Umum PB IDI, Moh Adib Khumaidi dalam sambutan pembukan HBDI ke-115 di Banjar Baru, Kalimantan Selatan, Jumat (19/5).
Dia mengatakan, sebagai agent of development, dokter Indonesia dapat terus berkarya sesuai kemajuan tekhnologi dan sumber daya, yang akhirnya akan bermuara pada kebijakan programatik untuk masyarakat.
Dengan semangat yang sama, niscaya dokter dan rakyat kembali dalam barisan yang tidak berbeda dalam memperjuangkan kemajuan bangsa.
Seiring, seirama, setumpah darah Indonesia, dokter Indonesia akan terus terdepan dalam pengabdian dan sinergis dalam pembangunan. Bangga menjadi dokter Indonesia, karena dokter Indonesia untuk rakyat Indonesia.
Dalam momentum HBDI itu, Ketua Umum PB IDI Moh Adib Khumaidi juga memberikan apresiasi kepada rekan para sejawat karena saling berjumpa dan melayani bersama.
“Bagaimana peran para dokter anggota IDI yang berkolaborasi bersama para tenaga kesehatan dan organisasi profesi kesehatan lainnya akan terlihat sangat kuat di masa ini. Kolaborasi inilah yang mendorong kita bersama membangun kesehatan di wilayah masing-masing,” kata Moh Adib.
Dia pun meyakini, dokter dan tenaga kesehatan selalu menjadi mitra utama strategis bagi pemerintah dan masyarakat serta mengabdi kepada daerah dan wilayah.
“Untuk itu, kami yakin acara HBDI ini semakin bisa meningkatkan rasa kebersamaan dan kesolidan para dokter karena tantangan kesehatan kedepan akan jauh lebih banyak,” pungkas Moh Adib Khumaidi.(Yudha Krastawan)