Modul Pembelajaran
Modul pembelajaran IRL terus dikembangkan, termasuk alat yang dibuat semakin handal terutama terkait pengiriman data. Di 2019 tim Reaktor Nuklir Kartini sudah memiliki lima modul yang ditawarkan kepada universitas-universitas.
“Kampus tidak memiliki reaktor nuklir, padahal topik terkait reaktor nuklir ada dalam pembelajaran mereka dan membutuhkan pratikum yang interaktif terkait reaktor,”papar Umar. Melihat peluang tersebut, tim Reaktor Nuklir Kartini kemudian mengundang komunitas Nuclear School yang beranggotakan para dosen fisika dari berbagai universitas untuk melakukan demo pembelajaran jarak jauh. Hasilnya, pada 2019 peminat yang mencoba pembelajaran jarak jauh ini sangatlah banyak.
Keberhasilan percobaan pembelajaran jarak jauh itu tentunya tidak lepas dari kendala, yakni mahalnya fasilitas teleconference. Kendala ini kemudian teratasi saat masa pandemi COVID-19 di 2020 dengan meningkatnya penggunaan aplikasi Zoom. “Masa pandemi yang mengharuskan pembelajaran dari rumah membuat Reaktor Nuklir Kartini semakin diminati oleh kampus-kampus untuk pratikum, sesuai permintaan topik pembelajaran dari mereka,” jelas Umar.