Pemetaan yang dilakukan oleh Umar dan tim menunjukkan bahwa tidak hanya kampus dalam negeri saja yang membutuhkan pembelajaran terkait Reaktor Nuklir Kartini. Menurutnya, peluang tersebut sangat potensial karena pembelajaran jarak jauh juga dibutuhkan oleh mahasiswa dari luar negeri, lebih lagi jumlah reaktor riset di dunia semakin terbatas.
Untuk itulah, IRL Reaktor Kartini didemonstrasikan secara langsung selama kegiatan General Conference (GC) ke-63, Badan Tenaga Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, Austria, 16 – 20 September 2019, untuk menjaring peminat dari luar negeri. Demo praktikum IRL berjalan sangat interaktif, dimana pengunjung yang berada di markas besar IAEA di Wina, Austria bisa berinteraksi dan berdiskusi secara langsung dengan operator di Control Room reaktor Kartini Yogyakarta.
Sampai dengan saat ini, IRL sendiri sudah berkembang layanannya hingga digunakan oleh universitas dari Uni Emirat Arab, Malaysia, Armenia, dan Kamboja, selain kampus-kampus di dalam negeri. IRL dapat digunakan secara gratis untuk pengguna dari kampus dalam negeri, sedangkan pengguna layanan dari kampus luar negeri wajib berbayar sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain memberikan layanan, modul pembelajaran juga terus dikembangkan dan saat ini tim sedang mengkaji modul dari salah satu reaktor nuklir di Jepang untuk diterapkan di Reaktor Nuklir Kartini.