Peluang IRL Reaktor Nuklir Kartini
Umar juga menjelaskan bahwa Reaktor Nuklir Kartini harus dimaksimalkan pemanfaatannya karena bahan bakar yang ada masih cukup digunakan sampai 40 tahun lagi. Pemanfaatannya tentu tidak hanya sebagai IRL untuk layanan pendidikan, tetapi juga dapat digunakan untuk riset dasar dan pelatihan serta sertifikasi.
Pengembangan IRL juga dilakukan dengan menggandeng IAEA sebagai official partner. Tim Reaktor Nuklir Kartini telah mendapatkan izin dari IAEA dengan menambah jam terbang penggunaan IRL. “IAEA menekankan Reaktor Nuklir Kartini untuk menambah pengguna dari member state (anggota IAEA),” tambah Umar.
“Penetapan kampus BRIN di Babarsari Yogyakarta yang memiliki fasilitas Reaktor Nuklir Kartini, Akselerator, Iradiator Gamma, Radiografi dan lainnya, termasuk Poltek Nuklir sebagai satu-satunya Kawasan Sains dan Edukasi (KSE) dengan nama KSE Achmad Baiquni, menunjukkan komitmen dan strategi BRIN dalam pengembangan dan penguatan sumber daya manusia (SDM), khususnya SDM nuklir baik di tingkat nasional, maupun internasional. KSE Achmad Baiquni ke depan disiapkan menjadi IAEA Collaborating Center on Nuclear Science, Technology and Education, sebagai kontribusi Indonesia untuk pendidikan dunia di bidang nuklir,” tegas Edy Giri Rachman Putra, Plt. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Iptek BRIN. (timur)