IPOL.ID – BNPB mendukung upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Diketahui pemerintah setempat telah menetapkan status siaga darurat dalam menghadapi potensi bencana asap akibat karhutla.
BNPB memberikan dukungan dengan mengerahkan satu unit pesawat untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Dalam rapat koordinasi persiapan TMC, Pemerintah Provinsi Kalbar melaksanakan pertemuan secara daring pada Jumat lalu (19/5).
Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Rustian mengatakan, TMC ini merupakan tindak lanjut dari permintaan kepala daerah setempat. Gubernur Kalbar telah menetapkan status siaga darurat bencana asap di wilayahnya.
Selain itu, upaya ini sebagai upaya kesiapsiagaan potensi karhutla yang terjadi di wilayah Provinsi Kalbar.
“Berdasarkan hasil rapat, disimpulkan kegiatan TMC akan dilaksanakan selama 15 hari, mulai tanggal 24 Mei 2023 sampai dengan 7 Juni 2023,” kata Rustian dalam keterangannya Jumat (26/5).
Rustian yang juga ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Sekretaris Utama BNPB mengatakan TMC bertujuan untuk membasahi lahan sehingga kondisi tersebut dapat efektif untuk mencegah karhutla.
“Operasi TMC pembasahan lahan akan efektif apabila dilaksanakan pada periode dimana pertumbuhan awan hujan masih cukup signifikan, maka waktu terbaik yang dapat dilakukan adalah sebelum masuk di periode puncak musim kemarau,” jelasnya.
Pesawat untuk TMC tersebut telah tiba di Pontianak pada hari Selasa lalu (23/5).
Pada penerbangan perdana pada hari ini, Kamis (25/5), Pesawat Cesna C-208B dengan reg. PK-SNM tersebut telah melaksanakan satu sorti penerbangan dengan ketinggian 10.500 feet dan melakukan penyemaian awan di utara Kabupaten Ketapang.
Sejauh ini operasi TMC telah menghabiskan bahan semai sebanyak 800 kg.
Dalam pelaksanaan, kegiatan TMC di bawah kendali Bidang Satgas Operasi Udara Satuan Tugas Penanganan Bencana Asap Akibat Karhutla yang berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Kalimantan Barat dan BMKG, serta disupervisi oleh pakar TMC dari BRIN. (Far)