IPOL.ID – Warga daerah dan atau pendatang yang hendak tinggal di Jakarta telah disarankan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono untuk mengantongi dokumen kependudukan, dan memastikan mereka memiliki pekerjaan serta tempat tinggal layak.
Dalam arus balik mudik Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah (H), selain kembalinya para pemudik yang tiba ke DKI Jakarta, bersamaan dengan pendatang baru yang diduga ingin mengadu nasib di kota Jakarta. Mereka (pendatang) harus mempersiapkan dokumen, administrasi kependudukannya. Seperti halnya puluhan pendatang yang tiba di wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan.
Camat Setiabudi, Iswahyudi menyampaikan, terkait administrasi kependudukan, pada arus balik mudik Lebaran Idul Fitri 1444 H, didata ada sebanyak 88 orang pendatang baru yang ada di wilayah Setiabudi. Mereka dilakukan pendataan administrasi kependudukan dan catatan sipil (Dukcapil)-nya hingga skill.
“Untuk tingkat skillnya, ada yang lulusan SMA hingga sarjana (S1), sisanya mereka lulusan SMP, SLTP dan ada juga yang tidak sekolah,” kata Iswahyudi pada kegiatan Berdiskusi Kota dengan Wartawan (Berkawan) bertemakan ‘Kebijakan Arus Balik dan Administrasi Kependudukan di Jakarta Selatan’, di Aula Pemkot Jakarta Selatan, Rabu (17/5) siang.
Dalam rinciannya, 27 persen tamatan SMA, 23 persen S1 ada 28 orang, SLTA, 13 orang, tidak tamat SD, 6 orang, S2, ada 3 orang. Mereka paling banyak berada di Kelurahan Pasar Manggis, ada 33 orang, sedangkan sisanya ada di wilayah kelurahan Setiabudi lainnya.
Pendatang yang terdata di Setiabudi tersebut, ada yang berasal dari Bekasi 11 orang, Bogor, Jawa Barat 4 orang, Medan satu orang dan dari daerah lainnya 1 sampai 2 orang. “Sedangkan profesinya belum kami ketahui karena pendataan masih dilakukan,” ungkapnya.
Lebih jauh alasan mereka pendatang yang datang dan tinggal sementara di kawasan Setiabudi? Iswahyudi mengatakan, pihaknya hanya melakukan pendataan saja. “Untuk data dari hasil rekapan petugas Satpel Dukcapil Jakarta Selatan dan saya juga belum bertemu langsung dengan mereka pendatang itu,” tukasnya.
Mereka yang tidak memiliki skill nantinya akan diapakan? Apakah diberi pelatihan atau dipulangkan ke daerah asalnya? Iswahyudi menambahkan, untuk hal itu hingga kini belum ada tindak lanjut dari pihak Sudin Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Kota Jakarta Selatan.
“Koordinasi lanjutan juga akan dilakukan hingga kepada ketua RT dan RW di Setiabudi untuk memantau lebih jauh pendatang di wilayahnya masing-masing,” tutupnya. (Joesvicar Iqbal)