IPOL.ID – Relawan Ganjar Muda Padjajaran (GMP) menggelar penyuluhan dan konsultasi pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) untuk mencegah kanker serviks pada Kamis (22/6).
Penyuluhan dilakukan di salah satu kafe di kawasan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat (Jabar). GMP menggandeng penyuluh dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) guna memaparkan materi mengenai IVA.
IVA merupakan pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat.
Koordinator Daerah GMP Cimahi, Randry Adryan Setiawan mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya pemeriksaan IVA.
“Ini (kanker serviks) merupakan penyakit yang diidap perempuan. Untuk kegiatan hari ini diikuti kaum perempuan yang antusias, merasa aware dan peduli terhadap kesehatan mereka,” tutur Randry.
Sedianya kegiatan dihadiri ratusan perempuan dengan berbagai latar belakang. Mulai dari mahasiswi, ibu rumah tangga, guru, hingga pengemudi ojek online. Mereka datang dari berbagai wilayah di Cimahi.
Selain penyuluhan soal IVA, dalam kegiatan tersebut juga para peserta diberikan edukasi perihal penyebab timbulnya kanker serviks pada perempuan, serta gejala-gejala yang ada saat kanker mulai timbul di dinding rahim.
“Dengan diadakannya kegiatan oleh GMP ini, diharapkan menjadi pengingat bagi kaum perempuan tentang pentingnya menjaga kesehatan, khususnya tentang kanker serviks yang telah menjadi isu nasional,” terang Randry.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa alasan relawan menggelar penyuluhan adalah karena masih banyak perempuan yang belum memahami soal IVA dan gejala-gejala dari kanker serviks.
“Oleh sebab itu, datangnya kami di sana untuk melakukan sosialisasi dan kampanye tentang bahayanya penyakit tidak menular itu, kanker serviks sangat membahayakan,” ungkapnya.
Sejurus hal tersebut, relawan GMP berkomitmen untuk terus menggelar kegiatan bermanfaat lainnya untuk masyarakat di Jawa Barat. Bukan hanya di bidang kesehatan, namun juga di bidang sosil, ekonomi, hingga budaya.
“Kami terinspirasi dari Pak Ganjar yang kita ketahui merupakan sosok yang sangat peduli terhadap kesehatan dan isu-isu kesehatan yang ada,” tukas Randry.
“Dari Pak Ganjar juga kami ketahui bahwa kesehatan itu adalah hal utama, karena dengan kesehatan yang kita jaga juga, ke depannya kita akan bisa melakukan kegiatan-kegiatan produktif,” tambahnya.
Salah satu peserta, Citra Wulandari, 33, mengapresiasi kegiatan itu. Ibu rumah tangga tersebut menyatakan bahwa dirinya belum pernah mengikuti penyuluhan dan konsultasi perihal kanker serviks.
“Kegiatan itu sangat bagus banget dan bermanfaat untuk kita, khususnya para perempuan yang sudah berumah tangga. Agar kita bisa antisipasi dan dan mendeteksi dini (kanker serviks),” ujar Citra.
Sehingga dia berharap agar kegiatan serupa bisa digelar oleh relawan yang berbasis di Jabar itu. “Harapan saya untuk GMP ke depannya akan ada kegiatan-kegiatan lain yang bermanfaat. Misal ada penyuluhan-penyuluhan soal penyakit lain, atau misal ada pelatihan di bidang bisnis dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” pungkas Citra. (Joesvicar Iqbal/msb)