“Saya menghargai LDKPI yang mendukung penting diplomasi Indonesia dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara yang secara aktif ikut menjaga perdamaian dan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Pengiriman vaksin ke Nigeria ini merupakan langkah awal dari berbagai program melalui LDKPI dari hasil kelolaan endowment fund yang telah dialokasikan sebesar 8 triliun rupiah untuk mendukung diplomasi, khususnya soft diplomacy yang dilakukan Kementerian Luar Negeri ataupun instansi terkait,” kata Sri Mulyani, baru-baru ini.
Sementara itu Retno LP Marsudi menyampaikan bahwa ekspor Indonesia ke Nigeria itu merupakan yang ketiga terbesar di Afrika, setelah Afrika Selatan dan Kenya. Sebanyak 15 perusahaan Indonesia beroperasi di Nigeria mulai dari bisnis makanan, obat-obatan, kosmetik, dan lain sebagainya.
“Indonesia dan negara-negara Afrika sudah berjuang bersama sejak 1955 pada saat Konferensi Asia Afrika diselenggarakan yang menghasilkan Spirit Bandung. Pengiriman vaksin pentavalen produksi Bio Farma Indonesia ke Nigeria itu merupakan refleksi dari Spirit Bandung, refleksi solidaritas, dan refleksi kebersamaan antara dua negara dari the global south,” ungkap Retno.