“Peningkatan prestasi tak cuma dari sisi atlet, tapi juga bagaimana agar level pelatih dan wasit kita dapat meningkat. Bagaimana agar kita bisa menempatkan banyak perwakilan di organisasi olahraga regional, kontinental, dan dunia,” ujar Okto.
Di sisi lain. Okto juga menyadari alokasi pendanaan olahraga di Indonesia yang masih jauh dari ideal, yakni kurang dari 0,1 persen dari alokasi APBN.
NOC Indonesia, kata Okto, akan berupaya mencarikan solusi, di antaranya menggandeng sektor swasta agar dapat membantu pembiayaan peningkatan prestasi olahraga Indonesia.
“Banyak PR yang harus kita kerjakan, mulai soal mencari solusi untuk menambah pendanaan olahraga hingga menggelorakan Olympic Movement di Tanah Air. Saya akan berusaha keras, salah satu langkahnya dengan membuat Indonesia Olympic Academy yang terafiliasi dengan program IOC yaitu International Olympic Academy,” ujar Okto.
Sementara itu, Ismail Ning senang dapat menjadi wakil untuk Okto selama empat tahun ke depan. Di bawah kepemimpinan Okto yang kedua kalinya, Ismail optimistis NOC Indonesia dapat terus menghadirkan prestasi membanggakan di kancah internasional.