Pada set kedua, Tole tertinggal tiga angka lebih dahulu. Meski mampu menggarit satu servis, peraih emas tunggal SEA Games 2023 ini kecolongan dua bolanya di awal set. Ia pun berada di ujung tanduk, lawan kurang satu gim saja, 5-2.
“Kita main poin per poin. Make the ball play. Hidupin bola terus. Konsisten di setiap pukukan. Lawan beberapa kali match point. Akan tetapi, memang, menyudahi permainan itu sungguh sulit meskipun sedang memimpin jauh,” paparnya.
Empat match poin lawan berhasil digagalkan Tole. Bagai phoenix, atlet kelahiran Banjarmasin ini bangkit untuk berbalik unggul. Di bawah terik, empat gim beruntun, termasuk dua break krusial, direngkuhnya. Hanya saja, ia tak dapat menuntaskan set ini lebih dini. Servis keenamnya terlepas. Untungnya, tie break dapat terkepal.
“Fisik saya sudah enggak karuan. Sudah habis semuanya. Dari fisik sampai teknik. Yang ada cuma mental. Berkat dukungan dari suporter, tim, pelatih, dan keluarga. Itu membakar lagi semangat yang ada,” ujarnya, “mereka lah kunci kesuksesan saya dalam mengambil set kedua. Luar biasa, tepuk tangan mereka bergemuruh.”