Lebih jauh, lanjut Steffy, pihaknya ingin membuktikan bahwa Nangroe Aceh Darussalam (NAD) jauh dari berbagai stigma negatif, terutama terkait isu syariat.
“Dan ternyata di Aceh tuh baik-baik saja. Tidak seperti stigma-stigma negatif tentang isu syariat yang selama ini kita dengar,” ungkapnya.
Steffy menuturkan, Aceh Cycling Tourism bukanlah ajang perlombaan balap sepeda, melainkan bersepeda sambil berwisata.
Nantinya, para peserta akan diajak berwisata untuk mengelilingi sejumlah kota untuk menikmati keindahan panorama alam di Aceh. Rute yang akan dilalui pada event Aceh Cycling Tourism 2023 yaitu mulai dari Sabang-Aceh Besar-Banda Aceh dan Aceh Jaya.
Selama enam hari event mulai tanggal 16-21 Agustus 2023 di Aceh, sekaligus para pesepeda akan menyemarakkan momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus.
“Jadi ini adalah berwisata, sesuai judulnya adalah tourism, jadi bukan race/balapan. Oleh karena itu, kami tidak membawa orang banyak, tapi lebih limited. Jadi nanti kita akan mengitari beberapa kota. Kita bersepeda, mampir-mampir menikmati alam, menikmati pariwisata. Dan merayakan HUT Kemerdekaan RI, karena pas momen Kemerdekaan RI ya,” ungkap Steffy.