Informasi ini disampaikan Syed Saleh saat berkunjung ke kantor Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah di Syisyah, Jumat (7/7/2023). Kehadiran Syed Saleh beserta 20 delagasi Tabung Haji, disambut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief beserta jajarannya. Pertemuan dua pihak ini menjadi sarana saling bertukar informasi, termasuk tentang persoalan di Armina.
“Ada fasilitas yang tidak siap digunakan, air juga tidak cukup. Masalah air di Arafah menjadi isu cukup besar. Katering di Arafah juga lambat,” kenangnya.
“Situasi di Mina juga amat teruk (parah) sekali. Tabung Haji juga menekankan ke Mashariq, bahwa tidak seharusnya mereka menerima jemaah non kuota dalam maktab. Harus ada maktab khusus bagi jemaah furoda dan non kuota,” sambungnya.
Selain soal keterlambatan, Syed Saleh juga menyoroti kualitas katering di Armina. Menurutnya, ada juga sajian dengan menu hanya nasi dan telur saja. Makanan juga lambat datang di Mina sehingga menjadi isu besar.
Belum lagi keberadaan kasur di Mina yang justru mempersempit ruangan. “Ruangnya sama dengan tahun lalu. Karena ada kasur, malah menjadi makin sempit. Masing-masing jemaah mempertahankan kasurnya. Kita sedang memikirkan tahun depan tidak perlu pakai kasur, cukup karpet tebal,” paparnya.