Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, Pelabuhan Ulee Lheue saat ini memiliki areal seluas kurang lebih 8 hektar mencakup fasilitas terminal penumpang sebagai bangunan utama, lahan parkir, dermaga kapal cepat, dermaga kapal lambat, kolam pelabuhan dan lain-lain.
“Dalam revisi RTRW Kota Banda Aceh 2006-2016 dijelaskan, pengembangan di pelabuhan lama kawasan Ulee Lheue adalah untuk pelabuhan skala internasional, sebagai pelabuhan pengumpan primer dan berfungsi untuk pelabuhan umum melayani penumpang antar pulau dan negara, juga menjadi gerbang untuk provinsi, kabupaten, dan kota di sekitarnya. Pelabuhan ini akan diperuntukan terutama untuk kapal-kapal penumpang dari dan ke Pelabuhan Balohan di Sabang,” urai Capt. Budi dilansir infopublik.id.
Terkait hal tersebut, maka Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Sabang bekerjasama dengan Pushidrosal telah mengadakan survey mandiri untuk menyusun rencana penetapan Alur Pelayaran masuk Pelabuhan Ulee Lheue.
Berdasarkan hasil survei, secara teknis Pelabuhan Ulee Lheue memiliki alur Panjang 2,5 km (1,39 Nm), lebar (break water) 60 m dan kedalaman 1,17 s.d 12,37 mLWS. Hasil survei di kolam Pelabuhan didapatkan kedalaman berkisar 1,22 s.d 4,72 meter dengan jenis material dasar laut pasir dan lumpur halus.