IPOL.ID – Sukarelawan Muslimah Ganjar Pranowo mensosialisasikan penanganan stunting kepada puluhan perempuan muslim Jakarta. Sehingga masyarakat dapat mengetahui strategi pencegahan stunting sejak dini.
Sosialisasi bertajuk ‘Cukupi Gizi, Lengkapi Imunisasi, dan Sanitasi’ digelar di Jalan Sekretariat, Nomor 26, RT 03/06, Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (29/7).
“Tujuannya agar masyarakat memahami strategi penanganan dan pencegahan stunting sejak dini, khususnya untuk Ibu-Ibu kepada anak dan cucunya, keluarga terdekatnya, bagaimana cara menangani stunting dengan benar,” tutur Koordinator Wilayah Muslimah Ganjar Jakarta Selatan, Fairuz Qolbi di kawasan Kebayoran Lama, Sabtu (29/7).
Bekerja sama dengan praktisi lembaga Jaringan Indonesia Muda, puluhan perempuan muslimah dari berbagai rentang usia diberikan pengetahuan seputar stunting. Seperti pola asuh anak, pola makan, hingga penggunaan sanitasi dan akses air bersih.
Kemudian mereka juga dipaparkan soal pemenuhan gizi Ibu dan anak di fase kehamilan, pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia enam bulan. Hingga pentingnya imunisasi anak sebagai benteng pencegahan stunting.
“Mereka juga dijelaskan bagaimana pencegahan stunting kerdil untuk anak-anak, baik secara lingkungan, sosial, serta bagaimana pencegahan yang baik,” ungkap Fairuz.
Dia menjelaskan, kegiatan itu terinspirasi sosok Ganjar Pranowo yang punya kepedulian tinggi terhadap penanganan penurunan angka stunting selama dua periode memimpin Jawa Tengah (Jateng) sebagai Gubernur.
Berdasar perhitungan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), stunting di Jateng Tahun 2018 sebesar 24,4 persen dan turun di 2019 menjadi 18,3 persen. Tahun 2020 turun lagi 14,5 persen, 2021 menjadi 12,8 persen hingga pada Tahun 2022 berada di angka 11,9 persen.
“Tentu antusiasme masyarakat sangat tinggi dan serius mengikuti sosialisasi stunting yang kerap digalakkan Pak Ganjar. Mereka banyak bertanya dalam acara yang dihelat Muslimah Ganjar Pranowo itu,” tukas dia.
Ke depan, Fairuz berharap, masyarakat yang telah mengikuti sosialisasi itu dapat meneruskan ilmu penanganan dan pencegahan stunting kepada keluarga, masyarakat, hingga kerabat dekat masing-masing.
“Ke depan Muslimah Ganjar bakal terus mengadakan kegiatan bermanfaat untuk masyarakat. Terdekat kita pada bulan depan di hari kemerdekaan juga akan menggelar acara,” katanya.
Salah satu peserta sosialisasi, Hamiah berterima kasih kepada sukarelawan Muslimah Ganjar. Hamiah berharap, sukarelawan semakin semangat menggelar kegiatan bermanfaat di daerah-daerah lainnya.
“Banyak sekali ilmu didapat. Kami jadi lebih tahu cara penanganan stunting itu bagaimana, sejak kapan, dan dengan lingkungan seperti apa. Saya berharap relawan tidak berhenti sampai wilayah ini saja,” tutup Hamiah. (Joesvicar Iqbal/msb)