Selain itu, menurut Khresna, disampaikan bahwa PT BGE tidak memiliki rekening di HSBC Hongkong, baik dalam status aktif maupun yang telah ditutup. “Berarti konten surat KPK hoaks,” ungkap dia.
“Bila kita membaca dan mencermati secara seksama konten surat KPK nomor: B/6004/LIT.04/10-15/09/2017 tanggal 19 September 2017 ternyata kontradiktif dan ambigu. Lagi-lagi konten surat KPK hoax,” jelasnya.
Lebih jauh, Khresna menyimpulkan dari 4 poin tersebut di atas adalah absolut atau mutlak hoax.
“Video konten press release yang dilakukan oleh PN pada bulan Desember 2022, semua isi pernyataan-pernyataan yang bersangkutan penuh dengan kebohongan-kebohongan,” tegas Khresna.
Salah satunya, dilanjutkan Khresna bahwa yang bersangkutan mengatakan bahwa PT BGE pada surat KPK nomor: B/6004/LIT.04/10-15/09/2017 tanggal 19 September 2017 tersebut sedianya hoax.
“Padahal yang kami sampaikan surat KPK yang dimaksud tersebut asli akan tetapi isi surat tersebut hoax. Surat tersebut diduga kuat dilakukan oleh AR dan PN untuk dijadikan alat bukti pada sidang di BANI ke-2 yang mengalahkan PT BGE,” beber Khresna.