Dengan sebagian besar sumber daya itu, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi produsen EV baterai dan lithium baterai untuk kendaraan listrik melalui program hilirisasi. Lithium baterai adalah unsur penting bagi kendaraan listrik, yaitu 60% dari komponen mobil listrik kuncinya ada di baterai.
Jika ekosistem besar kendaraan listrik sudah terbentuk, negara-negara maju produsen otomotif diyakini akan melirik Indonesia. Sederet perusahaan manufaktur mobil listrik dari berbagai negara dikatakan tertarik untuk berinvestasi di Indonesia yang saat ini tengah membangun ekosistem baterai EV.
Menurut Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marinves) saat ini sudah ada beberapa perusahaan manufaktur EV internasional yang menunjukkan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia, di antaranya BYD Co Ltd., Wuling Motors, Hyundai, NETA Auto, Chery, dan Tesla.
Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia terbuka terhadap hal tersebut asalkan para investor turut menggandeng perusahaan swasta Indonesia maupun dengan badan usaha milik negara (BUMN). Dengan demikian, akan terjadi transfer teknologi. (ahmad)