IPOL.ID- Arema FC benar-benar tak berdaya di awal musim ini lantaran tak pernah menang sekalipun hingga pekan kedelapan ini. Mencuat rumor skuat Singo Edan bakal mundur dari Liga 1.
Pascatragedi Kanjuruhan, Arema FC tampak hancur lebur. Tercatat skuat Singo Edan tak pernah sekalipun menang hingga pekan kedelapan ini.
Terbaru, mereka keok atas Rans Nusantara FC dengan skor 0-1.
Situasi itupun membuat posisi Arema FC tak beranjak dari dasar klasemen sementara Liga 1 dengan hanya mengantongi 2 poin saja.
Mencuat rumor bahwa Arema FC bisa saja mundur dari Liga 1 mengingat situasi sulit yang tengah dihadapi.
Kabar itu salah satunya muncul dari akun Twitter @MafiaWasit.
“Kalau @AremaFC mundur dari Liga 1 yang diuntungkan cuma @persisofficial dan @persib karena hanya mereka yang ga bisa menang melawan klub ga jelas itu,” cuitnya.
Bila saja Arema FC benar-benar mundur, sanksi berat akan menanti mereka. Sebab hal itu tertuang di peraturan Liga 1.
Bila mengacu regulasi kompetisi Liga 1 2022/2023 diatur dalam pasal 7 bahwa klub yang mundur setelah kompetisi dimulai akan mendapat hukuman berat.
Baca Juga:Apes! Usai Kalahkan Arema FC, PSIS Semarang Malah Kena Sanksi dari Komdis PSSI
Konsekuensi pertama bahwa seluruh hasil pertandingan yang sudah dijalani tidak sah dan otomatis dihapus dari klasemen akhir Liga 1 termasuk untuk tim lawan. Sisa pertandingan Arema FC akan dihilangkan dari jadwal.
Lalu manajemen Arema FC juga harus membayar kompensasi ke sejumlah pihak terkait dimana nilainya ditentukan oleh PT Liga Indonesia Baru sebagai operator kompetisi.
Selain itu ada denda pula yang harus dibayar. Jumlah denda yang disetor bisa berkisar dari Rp3 miliar hingga Rp5 miliar.
“Klub yang mengundurkan diri dihukum dendan Rp3 miliar bila mundur di putaran pertama, bila mundur di putaran kedua akan dikenai denda Rp5 miliar,” terang regulasi Liga 1 2022/2023.
Tak hanya itu, Arema FC juga terancam larangan tampil di Liga 1 selama dua musim bila mundur dari kompetisi. Mereka hanya bisa berkompetisi di turnamen yang ditentukan PSSI.
Disamping itu klub yang membubarkan diri harus menanggung konsekuensi tambahan hukuman dari Komisi Disiplin PSSI serta mengembalikan semua pemberian operator yakni subsidi selama kompetisi berlangsung. (bam)