IPOL.ID – Tahun politik menjelang Pemilu 2024 membawa banyak tantangan. Salah satu tantangannya adalah potensi kehadiran polarisasi.
Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat mengikuti kegiatan bakti kesehatan dan bakti sosial Alumni Taruna Akabri 1988 di Tasikmalaya, Sabtu Jabar, akhir pekan kemarin.
“Saya kira masyarakat sekarang sudah sangat cerdas ya. Masyarakat sangat memahami bahwa yang namanya polarisasi di dalam suatu kegiatan pemilihan, ini harus kita jaga (supaya tidak terjadi),” ungkap Kapolr.
Polarisasi adalah pembagian atas dua bagian atau lebih pihak yang berlawanan. Hal ini akan mudah terjadi saat suatu kelompok dalam masyarakat memiliki perbedaan prinsip dengan kelompok lain.
Namun, biasanya kelompok yang satu akan cenderung menilai bahwa pandangan atau pendapat kelompok lain itu salah atau tidak lebih baik dari kelompoknya.
Kendati demikian, Kapolri menganggap adanya perbedaan pandangan atau pendapat dalam pemilu merupakan hal wajar. Akan tetapi, dia menekankan serta meminta masyarakat untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan.
“Walaupun kita semua memiliki perbedaan di dalam menentukan pilihan, namun yang namanya persatuan, kesatuan menjaga jangan sampai ada perpecahan, ini harus kita lakukan,” jelasnya.
“Kemudian saya kira para elite, utamanya para kontestan yang ikut dalam perhelatan ini pasti sangat sadar untuk sama-sama menjaga agar situasi kamtibmas yang ada bisa terus kita kelola dengan baik. Jadi, walaupun ada perbedaan di dalam pendapat, tapi persatuan dan kesatuan harus tetap kita jaga,” pungkasnya. (ahmad)