IPOL.ID-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Institut Teknologi Indonesia (ITI) didukung United Nation Education, Science and Culture Organisation (UNESCO) menggelar Seminar dan Lokakarya di Hotel Mercure, Ancol Jakarta Utara, Selasa (29/1).
Agenda ini untuk membahas mengenai
ndonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.299 pulau, dan umumnya merupakan pulau-pulau kecil dengan luas kurang dari 5.000 m2. Pulau-pulau kecil tersebut ada yang berpenduduk, namun banyak juga yang tidak berpenghuni.
Tantangan yang dihadapi oleh pulau-pulau kecil sangat beragam, tetapi permasalahan mendasar yang selalu dihadapi adalah keterbatasan lahan pemukiman, sumber daya air tawar dan tersediaan air tanah yang sangat minim.
Kondisi ini selalu menjadi problematik sekiranya pemangku kepentingan (stakeholders) di pulau-pulau kecil dihadapkan pada upaya pengembangan ekonomi masyarakat, seperti industri perikanan, budidaya laut dan pariwisata bahari.
“Tentu peluang pengembangan ekonomi masyarakat di pulau-pulau kecil tetap dapat dilakukan, namun dengan selalu memperhatikan aspek-aspek daya dukung lingkungan, sehingga pemanfaatan sumber daya di pulau-pulau kecil dapat berkelanjutan termasuk dimana kita bisa menyediakan listrik, air bersih dan sumber air laut pada keseimbangan budaya upaya pengembangan ekonomi nya melalui riset di pulau pulau kecil termasuk ekonomi dan pendidikan,” ujar Kepala BRIN Dr. Laksana T. Handoko pada wartawan pada Wartawan, di Hotel Mercure, Ancol Jakarta Utara, Selasa (29/1).
Menurut dia, meningkatkan pengetahuan dalam pengelolaan sumber daya air lokal yang berkelanjutan melalui penerapan strategi pengelolaan baru dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan penerima manfaat dari masyarakat kepulauan.
Informasi terkini dan mendiskusikan langkah-langkah yang efektif, serta memberikan saran yang produktif atas berbagai capaian yang dihasilkan oleh beberapa kegiatan riset dan pengelolaan pulau-pulau kecil yang sedang berlangsung.
Lokakarya yang berkerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Institut Teknologi Indonesia (ITI) tentu menginginkan riset dan inovasi untuk penguatan ketahanan komunitas pulau-pulau kecil di Indonesia dan kawasan Pasifik Barat.
Membentuk jejaring riset, inovasi dan pengembangan pulau-pulau kecil di lokarya ini terdiri dari unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, masyarakat lokal, lembaga riset, universitas, tenaga ahli nasional dan regional.
Di tempat yang sama, Dr Maki Katsuno Hayashikawa menambahkan, bersama Unesco dalam pengembangan sumber daya manusia di pulau kecil menjadi perhatian dimana Unesco juga bisa memfasilitasi dalam pertukaran sumber daya manusia termasuk di Indonesia aplikasi nya bisa di gunakan ke negara laindan hasil penelitian perlu di populerkan kepada Negara Luar.
Menjaga perekonomian di pulau kecil menjadi salah satu program diskusi hari ini termasuk isu isu yang menjadi pandangan kepada kepala daerah dan masyarakat terkait disana.
” Setelah ini akan disampaikan kepada Kementrian Pariwisata agar bisa langsung menjadi perhatian dan menindak lanjuti program riset dan Inovasi Nasional,” papar Dr. Ir. Marzan Aziz Iskandar IPU, Asean.Eng. (bam)