Bagaimana hasilnya? Ardian menjelaskan, simulasi tiga pasang Capres, Prabowo- Gibran tertinggi dibanding Ganjar-Sandiaga, dan Anies-AHY. Prabowo-Gibran dipilih oleh 38.8%, Ganjar-Sandi dipilih 33.1%. Anies-AHY dipilih oleh 16.4%.
Simulasi Prabowo berpasangan Erick, tetap paling unggul dibanding Ganjar-Sandi dan Anies-AHY. Prabowo-Erick dipilih oleh 38.9%. Ganjar-Sandi dipilih oleh 34.4%. Anies-AHY dipilih oleh 15.8%.
Jika Prabowo berpasangan Airlangga, pasangan itu juga masih paling unggul dibanding Ganjar-Sandi dan Anies-AHY. Prabowo-Airlangga dipilih 37.5%. Ganjar-Sandi dipilih oleh 35.9%. Anies-AHY dipilih oleh 20.2%.
Menurutnya, posisi elektabilitas Prabowo sudah cukup tinggi sebagai Capres. Siapapun jadi wakil presidennya, tidak lagi terlalu menjadi faktor penentu kemenangan.
“Dari simulasi empat nama di atas, baik dipasangkan dengan Gibran, Erick, Airlangga atau Muhaimin, pasangan Prabowo memimpin,” ungkap Ardian.
Dalam segi pemilih, dari segmen pendidikan, publik dengan pendidikan SD, SMP, dan SMA paling banyak memilih Prabowo-Gibran. Untuk tingkat SD, misalnya, pemilih Prabowo-Gibran 42.7%.