IPOL.ID – Pemilihan umum (Pemilu) presiden baru akan berlangsung 14 Februari 2024. Disampaikan lembaga survei yaitu Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, peta poros koalisi partai politik pendukung bakal calon presiden sudah semakin terang benderang.
Dari sembilan partai politik di DPR, mengerucut ke tiga poros yaitu Partai Poros Prabowo Subianto, Partai Poros Ganjar Pranowo, dan Partai Poros Anies Rasyid Baswedan. Hal itu terlihat dari temuan riset terbaru LSI Denny JA kali ini.
Peneliti LSI, Ade Mulyana mengatakan, hasil survei LSI mengungkapkan bahwa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto unggul sebesar 36,2 persen dalam simulasi tiga nama bakal calon presiden (Bacapres) mengemuka saat ini.
Ketiga nama bacapres digadang-gadang bakal maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 adalah Prabowo, Ganjar, dan Anies.
“Survei terbaru LSI Denny JA pada Agustus 2023, Prabowo masih paling unggul jika dibanding Ganjar dan Anies. Elektabilitas Prabowo di angka 36,2 persen, Ganjar 35,8 persen, dan Anies 19,7persen,” ungkap Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana pada awak media di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (30/8).
Menurut dia, hasil itu tak jauh berbeda terjadi sejak Januari 2023. Karena, elektabilitas Prabowo konsisten mengalami kenaikan sejak Januari 2023 sebesar 25,4 persen, Mei 33,9 persen, Juli 38,2 persen, dan Agustus capai 36,2 persen.
Ganjar, Januari sebesar 37,8 persen, Mei 31,9 persen, Juni 32,7 persen, Juli 35,3 persen, dan Agustus 35,8 persen. Disusul Anies pada Januari 22,1 persen, Mei 20,8 persen, Juni 22,1 persen, Juli 18,4 persen, dan Agustus 19,7 persen.
Berdasar survei terbaru LSI, Agustus 2023, total perolehan suara partai pro Prabowo masih tertinggi sebesar 39.0%. Perolehan total suara partai pro Ganjar di urutan kedua sebesar 25.2%. Perolehan total suara partai pro Anies diurutan ketiga, 14.5%.
Jika disandingkan data pileg 2019 dan data survei Agustus 2023, perolehan suara partai pro Prabowo terbesar di Pileg 2019 dan juga disurvei Agustus 2023.
Koalisi partai pendukung Anies merosot total pendukungnya dari no. 2 (Pemilu 2019) menjadi no. 3 (Survei Agustus 2023).
Temuan menarik ketika disandingkan data pileg 2019 dan survei Agustus 2023. Hanya dukungan ke PDIP dan Gerindra bertambah. “Karena hanya kedua partai itu memiliki capres 2024 dari kader sendiri. PDIP ada Ganjar. Gerindra ada Prabowo”.
PDIP di pileg 2019 mendapat 22.26%, di survei Agustus 2023 mendapat 23.2%. Gerindra di pileg 2019 mendapat 13.57%, di survei Agustus 2023 mendapatkan 15.7%.
Namun kenaikan serupa tak terjadi di partai pendukung Anies, karena bukan kader asli dari tiga partai pendukungnya, baik Nasdem, Demokrat atau PKS.
Nah, simulasi head to head Prabowo dan Ganjar, memperlihatkan keunggulan Prabowo lebih telak. Elektabilitas Prabowo di angka 51.5%. Ganjar di angka 43.1%.
Sayangnya, elektabilitas Anies stagnan dan ada penurunan sebanyak 2.4% jika dibandingkan elektabilitas di Januari dan Agustus.
Menariknya, sambung Ade, jika dua putaran, simulasi head to head Prabowo vs Ganjar, pemilih Partai pro Anies dalam skema head to head, Prabowo mendapat dukungan sebesar 64.2%, sedangkan Ganjar mendapat dukungan 35.2%.
Pemilih partai pro Anies lebih banyak ke Prabowo dibanding ke Ganjar, rasio hampir dua kali lipat (1.8 : 1).
Di partai pro Prabowo, Prabowo unggul disemua partai, baik Gerindra, Golkar, PKB, maupun PAN. Dukungan tertinggi ada di Gerindra sebesar 90.8%. Golkar 72.5%, PAN (65.6%), serta PKB (45.8%).
Di partai pro Ganjar, Ganjar masih unggul baik di PDIP maupun di PPP. Dukungan tertinggi ada di PDIP sebesar 72.3%. Dukungan PPP terhadap Ganjar 47.1%.
Di partai pro Anies, semua partai pendukung Anies bakal jauh lebih banyak ke Prabowo. Prabowo unggul disemua partai pro Anies (Nasdem, PKS, Demokrat). Dukungan tertinggi ke Prabowo dari partai pro Anies ada di Nasdem 60.0%. Demokrat (57.7%), dan PKS (55.6%).
Di generasi Z, partai pro Ganjar unggul. Generasi ini partai pro Ganjar mendapat 37.7%. Partai pro Prabowo mendapat 15.8%. Partai pro Anies 5.4%.
Di generasi milenial partai pro Prabowo unggul. Di generasi ini partai pro Prabowo mendapat 43.6%. Partai pro Ganjar mendapat 24.5%. Partai pro Anies 15.8%.
“Namun besar kecilnya dukungan partai memang bukan satu-satunya penentu kemenangan calon presiden,” tukas dia.
“Kemenangan juga ditentukan kemampuan partai itu memobilisasi pendukungnya untuk datang ke TPS, dan mencoblos capres pilihan partai tersebut,” tambahnya.
Mesin partai pendukung Prabowo memang lebih banyak pemilih dibanding mesin partai Capres Ganjar, juga mesin partai Capres Anies.
“Sementara tinggal sisa persoalannya, bagaimana menerjemahkan besarnya pemilih partai agar juga memilih capres di Februari 2024 nanti, kurang enam bulan lagi,” pungkas Ade. (Joesvicar Iqbal/msb)