Saat awal kejadian, Abidzar bahkan merasakan panas di sekujur area terdampak penyiraman air keras hingga terus memegangi bagian wajah paling parah terdampak penyiraman.
Beruntung saat kejadian, Rubiati menjelaskan, banyak warga sekitar lokasi yang berupaya memberi pertolongan pertama dengan cara menyiramkan air bersih ke Abidzar.
“Katanya semua sakit, panas. Alhamdulillah saat kejadian banyak yang menyiramkan air. Memang bengkak, merah sampai saya terus terang ngeri (melihatnya). Saya mencoba sabar, tegar,” akunya.
Lebih jauh, diterangkannya, luka pada mata yang dialami Abidzar akibat penyiraman air keras itu, kini membuatnya harus menggunakan sejumlah obat mata untuk pemulihan.
Ada enam jenis obat jenis tetes mata, dan satu jenis salep yang harus digunakan Abidzar akibat kedua matanya terluka disiram air keras di di Jalan Pisangan Lama III, Pulogadung.
Enam jenis obat tetes mata diberikan tim dokter RSCM setiap harinya harus digunakan dalam rentan waktu berbeda.
“Ada yang satu jam sekali, empat jam sekali, delapan jam sekali, 12 jam sekali. Itu hanya mata. Jadi memang terus menerus, berarti kan (lukanya) serius,” ungkap Rubiati.