IPOL.ID – Muhammad Abidzar, 16, pelajar kelas 1 SMK tidak hanya mengalami luka fisik akibat menjadi korban penyiraman air keras di Jalan Pisangan Lama III, Pulogadung, Jakarta Timur. Tak ayal, pelaku penyiraman kini buron.
Ibunda Abidzar, Rubiati, 52, menuturkan bahwa kini buah hatinya Abidzar mengalami trauma akibat penyiraman air keras dilakukan kelompok pelajar asal sekolah berbeda yang tidak bertanggung jawab pada Selasa (8/8).
“Trauma. Kalau yang saya lihat trauma. Mungkin berpikir selanjutnya bagaimana,” ungkap Rubiati di rumahnya di kawasan Pulogadung, Jumat (11/8).
Bukan tanpa sebab, saat kejadian kelompok pelaku tidak terlibat perselisihan atau cekcok tapi justru tiba-tiba menyiramkan air keras ke arah wajah Abidzar.
Hingga kini belum diketahui motif penyiraman air keras terhadap Abidzar karena para pelaku masih buron, dan atau dalam pengejaran jajaran Unit Reskrim Polsek Pulogadung.
“Saya sih inginnya pelaku cepat tertangkap. Saya ingin tahu motifnya apa, apakah ada kasus sebelumnya sampai anak saya jadi sasaran. Dari hari kejadian saya sudah buat laporan (polisi),” harap Rubiati.
Sehingga Rubiati khawatir bila para pelaku tidak tertangkap maka akan timbul korban lainnya karena para pelaku tidak mendapat efek jera atas tindak pidana penganiayaan dilakukan.
Tak hanya memberi keadilan kepada Abidzar sebagai korban, penangkapan pelaku diharapkan dapat memberi rasa aman terhadap para pelajar dan warga di Pisangan Timur.
“Karena kalau enggak tertangkap pasti akan berbuntut panjang. Nanti ada lagi, ada lagi. Kita juga enggak nyaman. Anak harus bagaimana, sedangkan dia harus sekolah,” tegasnya.
Sebagai informasi, hingga Kamis (10/8) jajaran Unit Reskrim Polsek Pulogadung menyatakan masih berupaya melakukan pengejaran terhadap kelompok pelajar pelaku penyiraman air keras.
Sudah dua saksi mata yang diperiksa, dan rekaman CCTV saat kejadian diamankan jajaran Unit Reskrim Polsek Pulogadung sebagai barang bukti untuk proses penyelidikan lebih lanjut. (Joesvicar Iqbal)