IPOL.ID – Para relawan Pandawa Ganjar mengadakan kegiatan Workshop Pembuatan Jamu Tradisional dan mengajak warga masyarakat mengikutinya, berlangsung di Desa Cimahi, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (26/8).
Jamu adalah salah satu obat herbal warisan budaya bangsa Indonesia yang telah dikonsumsi secara turun temurun. Hingga terus dikembangkan dari generasi ke generasi, menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
Selain itu, jamu memiliki khasiat terhadap kesehatan tubuh dan menjadi kebanggaan sebagai bagian dari identitas bangsa. Di era modern saat ini, jamu memiliki dimensi luas.
Meningkatnya kecenderungan masyarakat global yang peduli dengan alam, menuntut tersedianya produk bahan alam yang berkualitas, praktis dan sesuai pola hidup modern.
Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2010 menunjukkan bahwa lebih dari separuh (55,3 persen) penduduk Indonesia menggunakan jamu dan 95 persennya menyatakan bahwa jamu bermanfaat.
“Indonesia merupakan negara subur dan kaya rempah-rempah dimiliki, sangat bermanfaat, salah satunya untuk pengobatan. Ini sebagai momentum dalam mengingatkan masyarakat terutama generasi muda dalam melestarikan apa yang sudah diberikan oleh leluhur,” tutur Koordinator Wilayah Pandawa Ganjar Jawa-Bali, Haldoko Danantyas Subandoro.
“Salah satunya jamu tradisional yang selama ini telah menjadi identitas bangsa Indonesia,” tambah dia.
Dalam kesempatan itu, Pandawa Ganjar memberikan sejumlah materi seputar proses produksi jamu tradisional, meliputi bahan baku dan tanaman yang bisa digunakan dalam mengolah jamu.
Haldoko menyarankan untuk menanam tanaman terlebih dahulu dipekarangan rumah, sehingga dapat menekan biaya pembelian bahan baku selama proses pembelajaran tersebut.
“Untuk materi disampaikan masih dasar, seputar bahan baku jamu, olahannya apa saja dan khasiat dari jenis jamu diolah itu apa saja. Pada umumnya bahannya cukup mudah, proses awal kami menyarankan untuk belajar menanam rempah-rempahnya sehingga tidak perlu belajar terlebih dahulu, cukup memetik dari pekarangan rumah,” ujar Haldoko.
Targetnya, sambung dia, Pandawa bisa memberikan materi lanjutan seputar pemasaran. Sehingga, selain dikonsumsi untuk kebutuhan pribadi, masyarakat bisa menjual produk tersebut ke pasaran.
Hal tersebut tentu akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga.
“Ke depannya dapat diterapkan menjadi salah satu produk memiliki nilai jual, bisa dipasarkan dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dengan jamu yang ada pembaharuan, baik secara kemasan, modern dan juga dapat dipasarkan secara digital, sehingga bisa seperti semacam tukang jamu naik kelas,” kata dia.
Haldoko berharap pembelajaran pembuatan jamu tradisional kali ini bisa berproses dengan baik hingga akhirnya dapat mendunia.
“Semoga masyarakat yang mengikuti kegiatan hari ini (kemarin) dapat memasarkan hasil produksi jamunya hingga go internasional,” harap Haldoko.
Sementara, perwakilan masyarakat Desa Cimahi, Luki Artur Rifaldi menunjukkan antusiasmenya selama proses kegiatan berlangsung.
Luki mengatakan, pelatihan jamu tradisional itu sangat bermanfaat dalam menambah ilmu dan inovasi guna mengajak masyarakat untuk terus maju menciptakan hal baru.
“Hadirnya Pandawa Ganjar sangat baik, apalagi dikemas kegiatan workshop. Ini salah satu inovasi dan program berdampak baik meningkatkan wawasan masyarakat, langkah tepat untuk turun aksi membantu persoalan masyarakat,” tukas Luki.
Hal tersebut dirasa penting, sebab dirinya meyakini pengobatan herbal salah satu alternatif baik di tengah mahalnya pengobatan berbasis bahan kimia.
“Sangat penting, karena ini salah satu bentuk dalam mewujudkan kesehatan masyarakat melalui pengobatan maupun pencegahan obat-obatan secara herbal, cukup menggunakan apa yang ada di alam salah satunya jamu,” ungkap dia.
Luki berharap Pandawa Ganjar bisa konsisten membantu masyarakat dalam memberikan program berdampak positif terhadap masyarakat maupun Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024 mendatang.
“Harapan kami untuk Pandawa Ganjar sebagai fasilitator dalam gerakan Pak Ganjar dapat terealisasi dan bermanfaat untuk masyarakat,” harap Luki. (Joesvicar Iqbal/msb)