Kemudian di Tahun 2021 pemerintah membentuk holding ultra mikro. Hingga ada peningkatan UMKM menjadi naik kelas. Dan Pegadaian turut memajukan UMKM naik kelas tersebut.
“Kesimpulannya, kebanyakan nasabahnya Pegadaian adalah Ibu-Ibu, 80 persen nasabah kami adalah perempuan,” ujar dia.
Lebih jauh, dia mengungkapkan, 120 tahun sudah Pegadaian mengurus UMKM. Tidak heran di Jawa ada barang-barang bisa di sekolahin ke Pegadaian, muncul 1 produk collateral. Ada jaminan atau agunan dari pihak peminjam.
Diusia 120 tahun juga Pegadaian kolaborasi dengan BRI-BRIN. Dalam perkembangannya, jumlah UMKM binaan Pegadaian dari tahun ke tahun terus meningkat, tadinya 40 ribu UMKM binaan kini menjadi 50 ribu.
“Untuk targetnya 150 ribu UMKM binaan ya,” ungkap Yudi.
“Tujuannya agar semakin mudah, membentuk UMKM tumbuh dan tangguh bersama Pegadaian, maka transformasi pun dilakukan,” tambahnya.
Pelatihan kepada nasabah pun dilakukan sebagai wujud kepedulian Pegadaian, salah satunya melalui workshop.
“Jadi Pegadaian bukan hanya memberikan pinjaman saja kepada nasabah. Sesuai dengan tema kegiatan diskusi ini,” tukas Yudi.