“Seperti yang saya jelaskan tadi, saya kira itu Demokrat (PK Moeldoko) sudah selesai. Tapi strategi utamanya para elite untuk menguasai partai politik tentu saja tidak usai. Maka saya melihat, para elite itu akan menggunakan cara-cara lain,” kata Direktur Lembaga Riset Kajian Politik Nasional (KPN) tersebut.
Menurutnya hal yang harus diperhatikan pasca pemolakan MA, bagaimana Partai Demokrat bisa tetap eksis dengan munculnya Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang dipimpin Ketum Anas Urbaningrum. Harap dicatat, Anas adalah mantan Ketua Umum Partai Demokrat dan masih memiliki magnet elektoral besar.
Karena magnet elektoral Anas masih besar inilah, lanjut Tamil, bukan tidak mungkin bisa menjadi daya tawar bagi para elite untuk kembali ‘menganggu’ Partai Demokrat.
“PKN Anas Urbaningrum bisa menjadi bidak catur atau sub strategi elite dalam melanggengkan kekuasaan,” kata Tamil.(Sofian)