IPOL.ID- Isu penggantian nama JakLingko menjadi Mikrotrans oleh Penjabat (Pj) Heru Budi Hartono tengah berkembang terutama di media sosial. Meski sudah dibantah, namun isi tersebut masih saja berkembang.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, isu perubahan nama JakLingko terjadi lantaran komunikasi yang dilakukan Pemprov tidak sesuai seperti yang diharapkan.
“Ini kan soal komunikasi publik kan. komunikasi publik yang tidak baik,” ucap Gembong, Selasa (1/8).
Gembong mengakui, jika komunikasi publik yang dibangun di era kepemimpinan Pj Heru dinilainya sangat lemah. Hal itlni pun, dikatakan Gembung menjadi catatan khusus bagi Pemprov DKI Jakarta.
“Banyak kebijakan yang akhirnya terjadi miskomunikasi di publik dan ini PR bagi Pak Heru untuk memperbaiki komunikasi publiknya. Karena kuncinya di situ kan. Kuncinya adalah komunikasi publik. Itu PR bagi Pak Heru lah,” tuturnya.
Apalagi masuk tahun politik, kata Gembong, apa pun persoalannya pasti bakal dikaitkan ke ranah politik. Maka, Pemprov DKI mesti berbenah dalam komunikasi.
“Iya, iya, iya diseret-seret semua, semua diseret-seret politik. Tetapi kalau itu kita mampu mengkomunikasikan dengan baik, menarasikan dengan baik, maka persepsi publik tidak akan lari ke mana-mana,” tuturnya.
Sebelumnya, ramai di media sosial potongan video soal kritikan seorang wanita bernama Hana Charistia yang membahas isu soal perubahan nama JakLingko menjadi Mikrotrans.
Video tersebut diunggah pada TikTok pribadi Hana Charistia dan telah dibagikan oleh akun lainnya.
“Hari ini ada yang baru di Jakarta. Sistem transportasi terintegrasi yang kita ketahui bernama JakLingko, hari ini diubah oleh PJ Gubernur menjadi Mikrotrans,” kata Hana.(Sofian)