IPOL.ID – Terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak lama bersama dengan suami dan anak-anaknya, Fitri Yuliana (44) memiliki cukup banyak pengalaman menggunakan kepesertaanya demi menyembuhkan penyakit yang dialaminya, terutama sejak dirinya terdiagnosa mengidap penyakit diabetes melitus tahun 2016 silam yang mengubah pandangan Fitri terhadap Program JKN.
“Awalnya saya tidak pernah sama sekali yang namanya menggunakan jaminan BPJS Kesehatan, karena memang belum butuh dan badan masih sehat-sehat aja rasanya. Nah sampai suatu hari kalau tidak salah tahun 2016, saya mengalami gatal-gatal kaki biasa, tapi kondisinya makin hari makin parah dan jadi luka, karena tidak tahan langsung ke Puskesmas untuk berobat, hasil pengecekan dokter menyebut saya kena diabetes, sehabis itu saya dirujuk ke Rumah Sakit Tria Dipa untuk pengobatannya,” kata Fitri, belum lama ini.
Kurang lebih enam bulan lamanya Fitri menjalani pengobatan rutin untuk menyembuhkan luka kaki yang diperparah akibat penyakit bawaan diabetes melitus. Selama enam bulan itu pula Fitri merasakan manfaat sesungguhnya dari Program JKN beserta dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak fasilitas kesehatan tempatnya berkunjung.
“Ternyata memang setelah saya coba sendiri BPJS Kesehatan ini luar biasa sekali, dari pengalaman saya berobat enam bulan itu tidak pernah saya membayar sendiri biayanya alias gratis. Setelah tahu itu setiap kali berobat saya pasti selalu gunakan BPJS Kesehatan, karena selain membantu pembayaran untuk berobat, pelayanan dari rumah sakit juga cakep banget, semuanya cepat tanpa bertele-tele, hanya pakai kartunya saya langsung dilayani,” tambahnya.
Melanjutkan ceritanya, Fitri tidak hanya menggunakan kepesertaannya untuk rawat jalan, melainkan sudah pernah merasakan rawat inap dan menjalani operasi didampingi Program JKN.
“Setelah sembuh penyakit kaki tersebut, selang beberapa bulan saya juga pernah pakai BPJS Kesehatan untuk operasi benjolan yang ada dalam telinga saya, penyebabnya karena dulu waktu muda memang pernah keluar cairan dari telinga tapi saya abaikan saja, ternyata efeknya sekarang saya rasakan karena sudah ada diabetes itu dalam tubuh, rasa sakitnya luar biasa gak bisa dibayangkan pookoknya,” ujar Fitri.
Karena kondisi kadar gula darah yang belum stabil pada saat ia mengalami masalah benjolan telinga, Fitri diberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar gula darahnya, supaya bisa dilakukan operasi pengangkatan benjolan.
“Ketika gula darah saya sudah bagus, dokter langsung ambil tindakan operasi saat itu juga dan alhamdulillah operasi saya berjalan lancar dan berhasil, pasca operasi saya dirawat satu hari kemudian langsung dibolehkan pulang dengan membawa obat-obatan dari dokternya. Lagi-lagi saya dibantu oleh BPJS Kesehatan saat itu, jadi pulang ya tinggal ngacir aja ga perlu pusing bayar ini dan itu,” ucap Fitri dengan riang.
Rasa puas Fitri terhadap Program JKN yang membantunya selama ini menjadi motivasi bagi dirinya dalam menghadapi setiap cobaan penyakit yang menyerangnya, termasuk saat ini Fitri kembali harus berbaring di Rumah Sakit Tria Dipa untuk menyembuhkan benjolan yang timbul pada bagian punggungnya.
“Ya karena saya punya riwayat diabetes melitus ini penyakit semakin mudah datang, kali ini benjolan pada punggung yang saya alami dan saat ini sedang menunggu jadwal tindakan. Seperti biasa saya menggunakan BPJS Kesehatan saat datang kesini, karena saya yakin jaminan yang diberikannya akan menolong saya lagi dan lagi selama status peserta saya aktif dan sesuai alur, pokoknya BPJS Kesehatan is the best,” ungkap Fitri dengan semangat untuk sembuhnya.
Berdasarkan pengalamannya itu, Fitri berharap agar semua masyarakat untuk sadar betapa pentingnya peran Program JKN dalam melindungi pesertanya saat butuh layanan kesehatan. Karena penyakit bisa datang kapanpun tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. (ahmad)