IPOl.ID – Indonesia belum sepenuhnya aman dari ancaman terorisme dan dampak yang mengikutinya. Intoleransi, radikalisme dan terorisme berbasis agama merupakan ancaman nyata bagi keamanan internasional, nasional dan insani.
Perpecahan dan pertentangan di antara kelompok yang berbeda agama berpotensi mengancam stabilitas dan perdamaian internasional, keutuhan dan kedaulatan negara serta menimbulkan banyak penderitaan umat manusia.
Hal ini mengemuka dalam orasi ilmiah yang disampaikan Guru Besar Fisipol UKI, Prof. Angel Damayanti, S.I.P., M.Si., M.Sc., Ph.D., dalam Sidang Terbuka Senat dalam rangka Pengukuhan Prof. Angel Damayanti sebagai Profesor bidang Ilmu Keamanan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Kristen Indonesia (18/09).
“Perguruan tinggi memiliki peran strategis untuk mencegah terjadinya intoleransi, radikalisme dan terorisme di dalam dunia pendidikan dan pada generasi milenial,” ujar Angel.
Prof. Angel Damayanti menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul ‘Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme Berbasis Agama dalam Studi Keamanan Internasional serta Upaya Pencegahannya melalui Peningkatan Peran Perguruan Tinggi Kristen di Indonesia’, di Aula Gedung AB UKI, Cawang.
“Menghadapi meningkatnya potensi ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme berbasis agama, pemerintah telah melibatkan banyak pihak. Sejak dikeluarkannya Peraturan Presiden No. 7 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme, BNPT menerapkan model pentahelix dalam menjalankan kebijakan penanggulangan terorisme, yang melibatkan kerjasama dan kolaborasi dari lima pihak yaitu pemerintah, akademisi, pelaku usaha, media dan masyarakat,” kata lulusan Program Doktoral International Relations Institute of Post Graduate Studies, Universiti Sains Malaysia, Penang ini.
“Dalam hal ini, perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi Kristen, perlu terlibat dalam mendukung upaya pemerintah mencegah ancaman kekerasan atas nama agama. Lembaga Kristen perlu terlibat karena seringkali yang menjadi target aksi intoleransi, radikalisme dan terorisme di Indonesia adalah umat Kristen. Namun di beberapa wilayah, di mana umat Kristen merupakan mayoritas, pelaku kekerasan atas nama agama adalah umat Kristen,” katanya.
Menurut Angel, ada tiga hal yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi Kristen, pertama, menerapkan Mata Kuliah Wajib Kebangsaan (MKWK) dan Perguruan Tinggi dengan model service learning di mana penanaman nilai-nilai cinta tanah air, wawasan kebangsaan, persatuan dan kesatuan serta etika Kristen diterapkan juga dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat.
“Kedua mengembangkan kurikulum yang berorientasi pada model pemecahan masalah (case method) dan pembelajaran kelompok berbasis proyek (team-based project),” ujar Prof. Angel Damayanti.
“Dan perguruan tinggi Kristen mengembangkan kerjasama dan sinerjitas dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi yaitu pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dengan berbagai instansi termasuk pemerintah, pemerintah daerah, gereja, organisasi internasional, organisasi profesi, perusahaan, organisasi masyarakat dan kelompok lintas agama, yang pelaksanaannya juga melibatkan mahasiswa,” tambah Direktur Centre for Security and Foreign Affairs Studies Fisipol UKI ini.
Guru Besar untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan Perguruan Tinggi
Guru Besar dalam bidang Ilmu Keamanan Internasional UKI, Prof. Angel Damayanti, menyampaikan rasa syukurnya telah menerima Surat Keputusan (SK) Kenaikan Jabatan Akademik Dosen Universitas Kristen Indonesia (UKI), dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III.
“Saya bersyukur teman-teman LLDikti Wilayah III dan Biro Peningkatan Mutu SDM Dosen UKI yang mendukung dan membantu dalam pengangkatan saya sebagai Guru Besar, dari mulai saya serahkan berkas di tanggal 31 Maret 2023 dan pemberlakuan SK terhitung mulai 1 Juni 2023. Kiranya yang saya dapatkan ini memberikan manfaat bagi bangsa, negara, serta masyarakat dan untuk universitas-universitas di bawah naungan LLDikti Wilayah III,” ujar Prof. Angel Damayanti dalam kegiatan penyerahan SK di Kantor LLDikti Wilayah III DKI Jakarta, pada tanggal 31 Agustus 2023.
Rektor UKI, Dr. Dhaniswara K. Harjono, S.H., M.H., MBA turut berbangga atas pengukuhan Guru Besar bidang Ilmu Keamanan Internasional. “Prof. Angel Damayanti mengajukan usulan awal jenjang jabatan akademik Profesor dari Lektor Kepala tanpa melalui proses revisi atau perbaikan. Selamat saya ucapkan kepada Prof Angel, saya berharap kenaikan jabatan akademik dosen dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia Unggul di Indonesia. Harapannya dengan adanya Guru Besar di perguruan tinggi, dapat memberikan sumbangsih yang besar kepada negara, dengan menjadi dosen yang luar biasa, dengan mencapai jenjang jabatan akademik tertinggi yaitu Guru Besar,” harap Dhaniswara.
“Setiap sivitas akademika UKI harus berprestasi, dengan akreditasi Unggul, maka dosen, mahasiswa dan sarana prasarana juga unggul,” tambah Dhaniswara.
Saat penyerahan SK di Kantor LLDikti Wilayah III DKI Jakarta, pada tanggal 31 Agustus 2023, Kepala LLDikti Wilayah III, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc mengucapkan selamat kepada Prof. Angel Damayanti. “Kiranya hasil kerja keras para Guru Besar dapat menjadi amanah baru yang diemban untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi. Para profesor dapat memberikan pendampingan kepada dosen dengan Jenjang Jabatan Akademik Lektor Kepala untuk mencapai jenjang jabatan akademik Guru Besar,” pesan Prof. Toni Toharudin. (Irma)