Terlebih di dalam negeri, kenaikan harga minyak dunia tentu dapat mendorong pemerintah Indonesia dalam menaikan harga BBM. Hal tersebut dapat dilakukan demi merawat fiskal agar tetap defisit di bawah 3%.
Sementara, Founder Tumbuh Makna, Muliadi San menganalisis lebih jauh mengenai kekuatan ekonomi Indonesia. Dia menjelaskan bahwa dalam konteks pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya dalam perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tergolong cukup stabil merespons gejolak ekonomi dunia belakangan ini.
“Saya melihat valuasi IHSG kita cenderung atraktif. Kami telah mengumpulkan data di berbagai tahun,” ungkap Muliadi.
Berdasar data dari 2013 sampai 2022, pada September, IHSG ada di zona merah sebanyak 6 tahun dari 10 tahun. Artinya, di bulan September, IHSG cenderung mengalami koreksi.
“Oktober, IHSG kita selama 8 tahun ada di zona hijau, dan hanya 2 tahun berada di zona merah. Jadi probabilitasnya di Oktober IHSG mengalami kenaikan. Secara statistik hal ini cukup menarik untuk pasar saham kita di sisa bulan semester II 2023,” jelasnya.