Menurutnya, terdapat peluang baik di sisi ekonomi lain di Indonesia. Dalam analisanya, justru bisa dimanfaatkan dengan baik dan rasional oleh berbagai investor. Namun, para investor tentu harus memahami profil risiko masing-masing sebelum mengambil keputusan berinvestasi.
Contohnya, melakukan strategi pendekatan profil risiko agar dapat melakukan investasi secara kondusif dan aman.
“Saya melihat 12 bulan ke depan sentimen pasar akan lebih kondusif dan konstruktif. Sisi kondusif disini terlihat karena adanya faktor risiko perubahan moneter dan fiskal akan lebih minim. Jadi pertimbangan sektor dan kelas aset yang lebih diuntungkan untuk diterapkan di portofolio bakal lebih mudah diprediksi”.
Pada sisi konstruktif memiliki arti bahwa akan ada hal baik dan prospektif di dalam sektor IHSG. Ini terlihat karena pertumbuhan laba perusahaan-perusahaan di Indonesia masih cukup positif.
“Itu yang buat kami bertahan dengan pandangan bahwa IHSG masih berpotensi capai level 7.400, dengan pertimbangan EPS growth di angka 9%-10%,” bebernya.