Terlebih saat korban pulang karena mengalami sakit di bagian mata jam sekolah masih berlangsung, tapi pihak sekolah justru tidak menyadari keberadaan korban menghilang.
“Logikanya ada anak berantem di sekolah, masa iya gurunya enggak tahu. Anak ini (korban) pas kejadian langsung pulang, harusnya guru pada saat pembelajaran mencari, harusnya begitu,” tegasnya.
Masih berdasar penelusuran Komnas PA, Lia menambahkan, saat orang tua korban menanyakan kasus yang terjadi pihak sekolah justru menyampaikan tidak mengetahui kejadian.
Ironinya pemalakan yang dilakukan pelaku penusukan terhadap korban bukan pertama kali terjadi. Sudah beberapa kali korban dipalak tapi hal ini luput dari pengawasan pihak sekolah.
“Anak ini sudah sering dipalak sama kakak kelasnya, sering dimintai uang sama pelaku. Sampai sejauh ini kenapa pihak sekolah tidak tahu kalau terjadi pemalakan di lingkungan sekolah,” tandasnya.
Lia mengatakan, dalam pencegahan kasus kekerasan sepatutnya pihak sekolah tidak duduk diam menunggu laporan dari anak, melainkan harus aktif menanyakan dan mencari informasi.