IPOL.ID – PBB menyebut sekitar 4,8 juta warga sipil mengungsi akibat bentrokan yang sedang berlangsung antara tentara Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF).
Pada 29 Agustus, sekitar 4,8 orang telah mengungsi di dalam dan di luar negeri akibat konflik yang meletus pada 15 April, demikian kata Kantor Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) dalam sebuah pernyataan dikutip dari Anadolu.
Dikatakan bahwa lebih dari 3,8 juta orang telah mengungsi di dalam negeri, dan satu juta orang telah menyeberangi perbatasan negara mereka ke negara-negara tetangga.
“Orang-orang telah mengungsi di 18 negara bagian,” kata pernyataan itu, dan menambahkan bahwa hampir 72,3 persen pengungsi internal berasal dari ibukota Khartoum.
Sudan telah dilanda pertempuran antara tentara dan RSF sejak April, dalam sebuah konflik yang menewaskan lebih dari 3.000 warga sipil dan melukai ribuan lainnya, menurut petugas medis setempat.
Pada hari Jumat, RSF mengklaim bahwa mereka telah membunuh ratusan tentara Sudan dalam sebuah serangan terhadap markas besar Pasukan Tugas Khusus di Omdurman, sebelah barat Khartoum.
Tentara tidak mengomentari klaim kelompok paramiliter tersebut, tetapi mengatakan bahwa pasukannya melanjutkan penembakan artileri terhadap target-target RSF di seluruh Khartoum.
Beberapa kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh mediator Arab Saudi dan Amerika Serikat antara kedua belah pihak yang bertikai telah gagal untuk mengakhiri kekerasan di negara itu. (far)