IPOL.ID- Sudah bukan hal asing lagi ketika seorang calon ibu merasa antusias bercampur khawatir mendekati masa-masa persalinan dan menyambut kehadiran sang buah hati.
Hal itu diamini oleh Dela Safika (29) beberapa hari kebelakang sebelum dirinya resmi menjadi seorang Ibu, Dela sapaan akrabnya tidak sungkan mengungkapkan bahwa dirinya menggunakan manfaat dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ini untuk menjamin biaya persalinan sang buah hati pertama.
”Memang rasanya nano-nano waktu sudah mulai dekat masa lahiran itu, bahagia karena akan segera bertemu anak, tapi juga cemas karena takut tidak berjalan dengan lancar proses bersalinnya termasuk untuk penjaminan dari BPJS Kesehatan. Sedari awal kehamilan saya sudah gunakan BPJS Kesehatan saat mengecek kondisi kehamilan di puskesmas,” buka Dela saat ditemui di RSUD Jatipadang Jumat (11/08).
Dela bercerita perasaan cemas yang membayanginya menjadi kenyataan, karena pada usia kandungan yang sudah lebih dari sembilan bulan ia belum merasakan adanya tanda-tanda kontraksi, bahkan melebihi hari perkiraan lahir yang ditetapkan oleh dokter kandungan. Dela yang semakin bertambah cemas segera menuju fasilitas kesehatan terdekat untuk memeriksakan kandungan.
”Pikir saya kenapa ini udah lewat HPL dan hampir 10 bulan belum ada juga kontraksi, karena udah panik saya langsung tuh ke puskesmas tempat biasa kontrol dengan dokter kandungan, disitu dokternya langsung menyarankan saya untuk ke rumah sakit supaya cepat ditangani dan untuk menjaga kondisi saya serta bayinya baik-baik saja. Singkat cerita saya sampailah di RSUD Jatipadang ini sebagai pasien BPJS Kesehatan,” tutur Dela.
Disana Dela langsung mendapat penangan oleh petugas jaga pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Jatipadang, dengan keluhan tersebut dokter kandungan langsung melakukan pemeriksaan lengkap kepada dirinya. Berdasarkan pemeriksaan, Dela disarankan segera menjalani proses persalinan melalui operasi caesar karena terdapat kondisi yang mengharuskan sang bayi harus segera dilahirkan.
”Keinginan saya untuk melahirkan anak pertama ini sebenarnya melalui proses persalinan normal, namun kenyataannya berkata lain, dokter bilang harus caesar demi kenyamanan dan keamanan kami. Kemudian yang saya galau juga takut BPJS Kesehatan tidak menanggung operasi ini, tapi syukurnya waktu saya tanya dokter katanya semua biayanya bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan, mulai dari situ saya bulatkan tekad untuk menyetujuinya,” tambahnya.
Kala itu Dela tercatat sebagai peserta Program JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) kelas rawat tiga.
”Setelah menjalani operasi caesar selama hampir dua jam, anak pertama saya berhasil lahir dengan sehat dan selamat, tangis haru saya pecah mendengar suara tangisan anak saya, setelah hampir 10 bulan merawatnya di dalam perut, sekarang saya bisa membesarkannya secara langsung.
Disamping itu kalau boleh jujur saya itu peserta BPJS Kesehatan kelas tiga yang iurannya gratis dibayar pemerintah, tapi menariknya perlakuan rumah sakit kepada kami begitu baik,” lanjut Dela.
Dengan mata berbinar Dela melanjutkan ceritanya, baru pertama kali menggunakan Program JKN khususnya selama hamil hingga melahirkan saat ini, ia sangat berterima kasih atas bantuan yang selalu menyertainya, tak terhitung berapa jumlah uang yang akan dirogoh oleh Dela dan keluarga jika Program JKN tidak mendampinginya.
”Terima kasih banyak BPJS Kesehatan untuk semua bantuan yang selalu diberikan kepada saya selama ini, karena sebagai ibu rumah tangga yang hanya mengandalkan suami, biaya kontrol kandungan dan operasi caesar ini pasti sangat besar, tapi berkat BPJS Kesehatan kami tidak perlu pusing terkait uang. Harapan saya BPJS Kesehatan ini semakin mantap dan pasti saya selalu andalkan kalau mau berobat atau lahiran anak-anak selanjutnya,” imbuhnya diselingi gurauan. (Irma)