“Terganggu sekali, kita kan belanja mau nyaman. Katanya Pasar Induk ini punya pemerintah, harusnya kan bisa jadi contoh untuk pasar-pasar tradisional kecil lain,” tutur pembeli, Tuti.
Menurutnya, kondisi Pasar Induk Kramat Jati sekarang tidak sepatutnya terjadi karena pasar merupakan ruang publik sekaligus sentra perekonomian yang seharusnya nyaman.
Terlebih gunungan sampah di Pasar Induk Kramat Jati sudah terjadi dalam waktu lama, tapi tidak kunjung tertangani Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
“Kalau cuman kadang-kadang ada gunungan sampah mungkin kita bisa maklum. Ini setiap hari terjadi. Bukannya bau sampah itu termasuk pencemaran udara ya,” tambah Tuti.
Pihak Pasar Induk Kramat Jati selaku pengelola tidak menampik adanya keluhan terkait gunungan sampah pada tempat penampungan sementara yang berada di bagian belakang.
Kepala Pasar Induk Kramat Jati, Mardiyanto mengatakan, gunungan sampah tersebut akibat kurangnya armada truk angkut Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang bertugas mengangkut.