IPOL.ID – Warga Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, mengeluhkan timbunan sampah yang menutupi aliran Kanal Banjir Timur (KBT) hingga sepanjang sekitar delapan meter.
Karena KBT yang kerap dimanfaatkan warga menjadi tempat rekreasi gratis untuk sekedar berolahraga menjadi tidak sedap dipandang, dan dikhawatirkan menjadi sarang penyakit.
Timbunan sampah tersebut naik ke permukaan sejak pertengahan bulan Agustus 2023 saat musim kemarau mencapai puncaknya dan mengakibatkan debit air KBT di Jatinegara surut.
Aliran KBT di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, yang tertutup timbunan sampah bukan dari limpahan pembuangan. Kini sampah-sampah tersebut telah diangkut.
Berdasar hasil penelusuran Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, sampah didominasi plastik merupakan endapan pada dasar aliran KBT yang naik ke permukaan.
Hal itu terjadi karena dampak musim kemarau yang mengakibatkan debit air KBT surut, sehingga endapan pada dasar aliran meliputi lumpuh dan sampah naik ke permukaan air.
“Sampah naik dari lumpur karena kemarau bukan karena sampah dari darat,” ujar Kepala Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air Dinas LH DKI Jakarta, Dadang Cahya Rusdiana, Selasa (5/9).
Endapan sampah dan lumpur yang naik ke permukaan tersebut membuat aliran KBT di dekat outlet Sodetan Kali Ciliwung tampak tertutup timbunan sampah hingga sepanjang sekitar delapan meter.
Berdasar catatan Dinas LH DKI Jakarta endapan lumpur dan sampah yang naik ke permukaan aliran KBT di wilayah Cipinang Besar Selatan itu sudah terjadi selama musim kemarau melanda.
“Sejak musim kemarau. Kalau musin hujan maka sampah (di aliran KBT Cipinang Besar Selatan) biasanya berasal dari darat atau warga yang masih buang sampah ke kali,” ungkap Dadang.
Dadang menjelaskan, sudah melakukan pengangkutan endapan timbunan sampah dari dasar aliran KBT secara manual, dengan mengerahkan personel UPS Badan Air Kecamatan Jatinegara.
Namun pengangkatan secara manual tidak mudah karena konstruksi sheet pile di aliran KBT yang tinggi. Kemudian jumlah sampah diangkut per harinya dapat mencapai 12 m³.
“Kita sudah pasang sekatan supaya terlokalisir sampahnya. Rencana kita mau tempatkan ekskavator long arm dari lokasi lain (dipindahkan) untuk memudahkan pengangkatan,” kata Dadang.
Timbunan sampah yang menutupi aliran KBT di Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, akhirnya diangkut.
Pantauan di lokasi pada Selasa (5/9) siang, timbunan sampah dari endapan di dasar aliran KBT yang naik ke permukaan karena debit air surut terdampak kemarau tersebut kini sudah bersih.
Sebelumnya sampah yang menutupi aliran KBT hingga sepanjang sekitar delapan meter kini sudah diangkut petugas UPS Badan Air Dinas LH DKI Jakarta.
“Kebanyakan sampah ini plastik yang berpuluh-puluh tahun (mengendap) di dasar kali,” tukas Komandan Regu UPS Badan Air Dinas LH DKI Wilayah Jatinegara, Roni, Selasa (5/9).
Dalam proses pengangkutan ini, sejumlah personel gabungan UPS Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dari beberapa wilayah dikerahkan ke aliran KBT Cipinang Besar Selatan.
Mereka berbagi tugas mengangkut timbunan sampah dari dasar aliran KBT ke bagian atas sheet pile menggunakan perlengkapan seperti tali, karung, dan keranjang
Mulanya sampah-sampah dari aliran diangkut lalu ditumpuk ke tepi sheet pile hingga kandungan air kering untuk mengurangi bobot, kemudian diangkut ke atas daratan setinggi 15 meter.
“Cara pengangkutan manual. Kita bagi personel di bawah tiga orang, di tengah empat sampai enam orang, di dekat mobil empat orang. Jadi dari bawah keranjang sampah dikerek,” terangnya.
Roni menambahkan, proses pengangkutan sampah endapan dari dasar KBT dilakukan bertahap setiap harinya, rata-rata per hari sebanyak 12 meter³ kubik sampah diangkut.
Diharapkan, aliran KBT menjadi kembali indah dipandang dan tidak berisiko memicu berbagai penyakit bagi warga sekitar.
“Kita selalu kerjakan setiap harinya. Sampah-sampah ini untuk sementara kita Angkut ke TPS di Jalan Perintis Kemerdekaan. Untuk selanjutnya diangkut ke (TPST) Bantar Gebang,” tutupnya. (Joesvicar Iqbal)