Starbuck as a Sign, sebagai tanda petani, globalisasi ekonomi, dan perdagangan adil. Saomi menjelaskan buku tersebut mengupas tentang kehadiran Starbucks langganan kapitalis global dan simbol dari globalisasi ekonomi yang secara artificial diterjemahkan sebagai simbol dari kemajuan kota negara.
The Battle of Seattle, menjadi paradoks ketika imaji tentang kemajuan dan kemakmuran ternyata berbanding terbalik dengan realita yang ada. “Buku ini memandang dari beberapa kasus tentang adanya demonstrasi menentang starbuck (the Battle of Seattle), demonstrasi karyawan menuntut kenaikan upah, dan beberapa kasus tentang karyawan starbucks yang bekerja overtime dan underpaid,” ujarnya.
Ia juga menyatakan, terkait paradoks atau mungkin hipokrisis starbuck yang sangat kentara ketika berbicara tentang janji-janji manis. Dalam buku tersebut diangkat tentang fairtrade (perdagangan yang adil). Hal itu membawa konsep etically source biji kopi yang dipakai starbucks. Namun, ternyata banyak petani kopi di negara asal kopi itu berada, tidak mengenal apa itu starbuck dan bahkan fairtrade.