IPOL.ID – Hutan dan lahan di wilayah Kecamatan Pedamaran, Pampangan dan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, kembali kebakaran pada Minggu (17/9).
Pantauan udara yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan, api terlihat tak hanya membakar hutan dan semak belukar. Namun juga areal perkebunan produksi. Asap berwarna putih terlihat membumbung tinggi di udara tertiup angin mengarah ke Kota Palembang.
Di lokasi lain, titik api juga terpantau merambat di pinggir Jalan Tol Kilometer 347 Palembang, Kayu Agung. Beruntung tim gabungan satgas darat karhutla dari BPBD Kabupaten OKI, Manggala Agni dan Polres OKI dengan sigap turun ke lapangan. Menaklukan api agar tidak meluas dan mengatur lalu lintas bagi pengguna jalan tol.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) oleh tim gabungan satgas darat tak selamanya berjalan mulus.
Lokasi titik api yang berada di tengah-tengah hutan dan semak lahan menjadi tantangan tersendiri.
“Selain fokus ke upaya pemadaman, tim harus tetap berhati-hati dan mengutamakan keselamatan,” kata Abdul Muhari, Senin (18/9).
Di sisi lain, ketersediaan sumber air juga sangat terbatas setelah musim kemarau turut menguras habis lokasi-lokasi penampungan air. Namun tim gabungan satgas tetap solid menumpas api yang kian merajalela dalam beberapa hari terakhir.
Kabar baiknya, api juga berhasil dikuasai berkat hasil dukungan satgas udara dengan dukungan helikopter water bombing BNPB, yang memang sudah disiagakan di wilayah Sumatera Selatan untuk pemadaman karhutla.
Gempuran demi gempuran ‘bom air’ lambat laun membuahkan hasil. Api mulai dapat dijinakkan dan hal itu meringankan kinerja tim gabungan satgas darat yang terkendala aksesbilitas.
Menurut hasil laporan tim BPBD Kabupaten OKI per Minggu (17/9) pukul 20.07 WIB, api yang membakar semak belukar di lahan seluas 0,5 hektare milik masyarakat Kecamatan Pangkalan Lampam, belum padam sepenuhnya namun sejauh ini dapat dikendalikan.
“Titik hotspot yang berhasil diidentifikasi ada sebanyak 46 titik”.
Sebagai antisipasi dan penanganan lanjutan karhutla, tim gabungan baik satgas darat maupun udara akan terus memonitor dan melakukan upaya pemadaman serta pendinginan.
Di samping itu, posko-posko siaga karhutla juga ditambah setelah bupati OKI menaikkan status siaga menjadi darurat karhutla.
“Melalui kenaikkan status tersebut, maka seluruh stakeholder termasuk pihak swasta diminta agar turut mendukung upaya penanganan karhutla hingga api benar-benar dapat dikendalikan,” tutupnya. (Joesvicar Iqbal)