IPOL.ID – Seorang guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pamekasan bernama Mohammad Arif mengaku dimutasi usai menolak toilet berbayar di sekolah.
Dikutip dari video unggahan akun Instagram @undercover.id pada Kamis (22/9), terlihat curahan hati guru yang dimutasi secara sepihak karena keluarkan pendapat pribadi.
Mantan Wakil Kepala (Waka) Kesiswaan MAN 1 Pamekasan tersebut menyebut bahwa dirinya dimutasi secara sepihak ke salah satu sekolah swasta.
Berdasarkan keterangan Arif, sebelum dimutasi dirinya sempat menolak usulan toilet berbayar saat rapat berlangsung.
Menurut Arif usulan toilet berbayar tidak tepat lantaran itu adalah salah satu fasilitas yang harus dimiliki sekolah untuk dipergunakan para siswa.
“Masuk ke kamar mandi atau toilet harus bayar Rp500, dalam rapat saya tidak setuju, karena MAN 1 adalah milik negara, yang semua fasilitas untuk dipergunakan secara gratis untuk rakyat atau siswa,” kata Arif.
Lanjut Arif karena tidak ada sinkronisasi antara pendapat dirinya dengan pak lukman selaku kepala MAN 1 ternyata berbuntut panjang untuk saya.
Arif mengatakan perbedaan pendapat perihal toilet berbayar menyebabkan dirinya diberhentikan secara sepihak sebagai anggota pengendalian mutu.
“Saya tahunya dikeluarkan dari anggota pengendalian mutu, waktu ajaran baru. Disitu tidak tercantum nama saya,” jelasnya.
Lebih lanjut, tidak berselang dari pemberhentiannya sebagai anggota pengendalian mutu, Arif tiba-tiba saja mendapat informasi bahwa dirinya dimutasi ke sekolah swasta.
Dalam Surat Keputusan (SK) yang diterima, diketahui bahwa mutasi tersebut telah disetujui oleh Kepsek MAN 1 Pamekasan.
“Keputusan persetujuan (mutasi) itu atas persetujuan pak Lukman sebagai kepala MAN 1,” tuturnya. (vinolla)