Tidak hanya merancang dan membangun infrastuktur dan bangunan lainnya yang kuat, tetapi juga mengembangkan rencana tanggap darurat dan mendidik masyarakat tentang cara mempersiapkan dan menanggapi bencana alam.
“Termasuk merancang bangunan dan struktur untuk menahan gempa bumi dan angin topan, mengembangkan sistem pengendalian banjir dan sistem drainase untuk mencegah kerusakan akibat banjir serta merancang tindakan mencegah tanah longsor,” ujar Pinondang Simanjuntak.
Dengan menyoroti pentingnya mitigasi risiko bencana, seminar ini berupaya mendorong pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk memprioritaskan investasi dalam infrastuktur dan bangunan lainnya dan kesiapsiagaan bencana. Dengan mempromosikan kolaborasi dan berbagi informasi untuk mendorong tanggapan yang lebih terkoordinasi dan efektif terhadap bencana alam.
“Kegiatan ini mendorong inovasi para ahli dan menekankan perlunya pendekatan inovatif untuk mitigasi risiko bencana, termasuk penggunaan teknologi baru dan pendekatan desain. Dengan adanya inovasi dan eksperimentasi akan mengembangkan dan mengidentifikasi cara-cara baru dan lebih efektif untuk mengurangi dampak bencana alam terhadap masyarakat dan infrastuktur dan bangunan lainnya,” kata Pinondang.