Di sisi lain, ketersediaan sumber air juga sangat terbatas setelah musim kemarau turut menguras habis lokasi-lokasi penampungan air. Namun tim gabungan satgas tetap solid menumpas api yang kian merajalela dalam beberapa hari terakhir.
Kabar baiknya, api juga berhasil dikuasai berkat hasil dukungan satgas udara dengan dukungan helikopter water bombing BNPB, yang memang sudah disiagakan di wilayah Sumatera Selatan untuk pemadaman karhutla.
Gempuran demi gempuran ‘bom air’ lambat laun pun membuahkan hasil. Api serta merta mulai dapat dijinakkan dan tentu saja hal itu meringankan kinerja tim gabungan satgas darat yang terkendala aksesbilitas.
Sementara itu menurut hasil laporan tim BPBD Kabupaten OKI per Minggu (17/9) pukul 20.07 WIB, api yang membakar semak belukar di lahan seluas 0,5 hektare milik masyarakat Kecamatan Pangkalan Lampam, belum padam sepenuhnya namun sejauh ini dapat dikendalikan. Adapun titik hotspot yang berhasil diidentifikasi ada sebanyak 46 titik.
Sebagai antisipasi dan penanganan lanjutan karhutla, tim gabungan baik satgas darat maupun udara akan terus memonitor dan melakukan upaya pemadaman serta pendinginan. Di samping itu, posko-posko siaga karhutla juga ditambah setelah Bupati OKI menaikkan status siaga menjadi darurat karhutla.