“W lalu menghubungi pelaku, disitu pelaku yang keberadaannya di Palembang, Sumatera Selatan menggunakan aplikasi Fake GPS untuk mengirimkan lokasi atau Share Lok ke korban, seolah dia berada di Bekasi Barat. Korban akhirnya meminta tolong temannya mengecek kendaraan ke lokasi itu, karena temannya juga tak bisa, temannya lalu meminta stafnya W,” terangnya.
Yossi menjelaskan, kemudian pelaku menyuruh W untuk menunggu di kawasan Bekasi Barat, setelah W menghubunginya, sedangkan pelaku sibuk menghubungi korban untuk segera mengirimkan uangnya.
Disitu, pelaku mengambil foto profil WhatsApp staf teman korban, W dan memasangkannya ke nomor WhatsApp lainnya milik pelaku.
“Lantas, pelaku lakukan tipu muslihat, menyamar seolah menjadi W, menghubungi korban, menyatakan dia staf teman korban yang dimintai mengecek mobil. Pelaku menyebutkan, mobilnya siap dan ok, menyebutkan pemilik mobilnya ingin ditransfer dahulu sebelum mobil dibawa,” jelasnya.
Yossi menambahkan, korban percaya akhirnya mentransferkan uang Rp110 juta sebanyak 2 kali ke nomor rekening diberikan pelaku. Namun, mendadak nomor pelaku tak bisa dihubungi, begitu juga nomor pelaku berpura-pura sebagai W itu hingga korban menghubungi temannya.