Al Khodari berpendapat, seiring dengan perkembangan pesatnya, teknologi kecerdasan buatan tak bisa dipungkiri telah menembus dunia seni, dan mengubah proses kreatif dalam banyak cara.
Algoritma teknologi ini, katanya, dapat menghasilkan musik, puisi, lukisan, dan bahkan sastra. Menurutnya, teknologi ini dapat menganalisis serangkaian besar data karya seni untuk mengidentifikasi pola dan membuat karya baru berdasarkan pola-pola tersebut. Singkat kata, teknologi ini tidak hanya meniru kemampuan kreatif manusia, tetapi memiliki kapasitas untuk menghasilkan karya seni yang unik dan inovatif. (voaindonesia/tim)