Selain sebagai kamera memantau situasi di lapangan, body warm itu berfungsi sebagai alat mengirim SOS atau kondisi darurat dari anggota yang berjaga.
“Ini berfungsi sebagai SOS. Jadi saat anggota ada situasi kepentingan dia bisa memecet tombol dan melaporkan ke posko situasi yang terjadi. Ini juga ada handy talky juga,” tukasnya.
Lebih lanjut, Ambariyadi menambahkan, dengan digunakannya beberapa teknologi, jaringan internet yang tersedia cukup baik. Sebab, Bali selama satu tahun ini menjadi tempat beberapa penyelenggaraan event internasional.
“Kami diatensi oleh bapak Kadiv TIK memang Bali ini gelaran-gelaran pengamanan internasional kurang lebih ada 150 kegiatan. Jadi bapak Kadiv TIK memerintahkan kami kira-kira apa yang dibutuhkan jadi diupdate terus. Misal body warm ini, dulu kan body warm saja. Sekarang dikasih aplikasi tambahan dan headset guna mempermudah kerja anggota,” pungkas Ambariyadi. (Joesvicar Iqbal)