IPOL.ID – Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memenuhi panggilan penyidik di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (31/19). SYL sedianya akan diperiksa sebagai saksi dugaan pemerasan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berdasarkan pantauan, SYL tiba di Gedung Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sekitar pukul 13.00 WIB.
Dalam kondisi tangan diborgol, SYL terlihat mengenakan rompi tahanan berwarna oranye dan dikawal sejumlah petugas KPK.
“Aku mau diperiksa,” singkat SYL saat dikonfirmasi awak media di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Muhammad Hatta juga tampak di Gedung Bareskrim. Hatta diduga juga akan diperiksa dalam kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan lembaga antirasuah.
Diketahui, SYL saat ini telah berstatus tersangka di KPK. Bersama Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Muhammad Hatta, SYL diduga telah menarik upeti kepada bawahannya di unit eselon I dan II Kementan.
Berdasarkan proses penyidikan, diketahui uang yang dikumpulkan oleh anak buah Syahrul disetorkan setiap bulan secara rutin dengan kisaran besaran mulai 4.000 dollar Amerika Serikat (AS) sampai dengan 10.00 dollar AS.
Tindakan ini diduga sudah dilakukan sejak 2020 hingga 2023. Temuan awal KPK, jumlah uang yang dinikmati Syahrul, Kasdi, dan Hatta mencapai Rp 13,9 miliar.(Yudha Krastawan)