Dia menjelaskan, ada pula pedagang warteg yang mau tak mau juga menyesuaikan harga per porsi untuk menyiasati kenaikan harga beras.
“Kalau menaikkan harga kan nggak mungkin. Jadi mengurangi porsi dan mengganti piring lebih kecil sesuai porsi saja,” katanya.
Sementara, Pedagang Warteg Lurahe Bahari, Damus berharap pemerintah bisa mengendalikan harga beras supaya para pedagang warteg omzetnya tetap stabil.
“Seharusnya pemerintah bisa mengendalikan harga beras supaya stabil,” harap Damus.
Terkait harga porsi, dia mengaku tidak mungkin menaikkan harga di Wartegnya.
“Kalau harga saya nggak mungkin naikan, nanti pelanggan berkurang. Palingan bisa kurangi porsi nasi,” tandasnya.
Sementara itu, Heru, 38, warga Ciracas, Jakarta Timur juga salah satu pelanggan Warteg juga mengeluhkan hal yang sama akan kenaikan harga beras. Isterinya dia pun mengeluhkan, biasanya beli beras 3 liter sekarang bisa beli beras 1 liter yang harganya Rp12 ribu per liter.
Dia berharap harga pangan cepat turun terutama harga beras. Kenaikan harga beras ini sudah lebih dari satu bulan. Ada tiga poin bisa jadi skala prioritas untuk memajukan negara, pertahanan dan keamanan, pertanian dan kominfo.